• Beranda
  • Berita
  • Besek bambu dipakai untuk bagikan hewan kurban di Bali

Besek bambu dipakai untuk bagikan hewan kurban di Bali

11 Agustus 2019 14:03 WIB
Besek bambu dipakai untuk bagikan hewan kurban di Bali
Suasana saat panitia Idul Adah 1440 H yang sedang membagikan daging kurban dan memasukkannya ke dalam besek bambu yang sudah dipersiapkan, di Wisma Tamu, Denpasar pada Ahad, (11/8/2019). (FOTO ANTARA/Ayu Khania Pranisitha)

Penggunaan besek bambu sudah diberlakukan sejak awal tahun 2019, sekaligus mendukung upaya untuk mengurangi pemakaian kantong plastik

Besek dari bambu digunakan untuk pembagian hewan kurban pada Idul Adha 1440 Hijriah di Provinsi Bali, yakni pada beberapa titik masjid dan juga yayasan, salah satunya Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) setempat.

"Menggunakan besek ini sudah diserukan di seluruh Provinsi Bali, hingga ke seluruh kabupaten untuk tidak menggunakan kantong plastik, ini salah satu gerakan kami untuk mendukung program Pemerintah Provinsi Bali," kata Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Bali, H. Hardilan, di Denpasar, Ahad.

Ia menjelaskan penggunaan besek bambu sudah diberlakukan sejak awal tahun 2019, sekaligus mendukung upaya untuk mengurangi pemakaian kantong plastik.

Besek bambu ini, katanya, sebelum dikemas akan diberikan alas dari daun pisang, lalu diikat menggunakan janur khas Bali.

Sebanyak 10 ribu besek bambu disebarkan di setiap kabupaten di Bali, sehingga selain memiliki makna berbagi kepedulian juga ikut menjaga lingkungan dari sampah plastik.

Ia menjelaskan  bahan dasar wadah untuk daging kurban yang terbuat dari bambu ini memiliki dampak positif bagi para pengrajin besek.
Hal ini dikarenakan, selain memiliki nilai ekonomis, para pengrajin juga akan semakin bersemangat mengerjakan karena segmen pasarnya juga meningkat.

Menurut dia, pemesanan dilakukan dalam waktu singkat dengan memanfaatkan jaringan - jaringan yang berada di wilayah Denpasar.

"Hanya karena ini kemarin mendesak waktunya, jadi kami memanfaatkan jaringan - jaringan yang ada di Denpasar, kemudian kita hubungi dengan jumlah yang akan didistribusikan setiap kabupatennya," katanya.

Dari masing - masing jumlah tersebut akan dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan sesuai dengan yang terdaftar di LDII.

Pembagian pun juga telah diperhitungkan oleh panitia, salah satunya perbedaan jenis konsumsi, seperti hanya mengonsumsi daging sapi atau daging kambing, atau keduanya.

"Jadi tidak semua makan daging sapiatau daging kambing, jadi kita membagi secara merata juga, apalagi saat membagikan juga harus tahu akan dibawa kemana, supaya tidak keliru," demikian Hardilan.

Baca juga: Pasar Jaya sediakan 20.000 besek bambu, gantikan plastik untuk kurban

Baca juga: Besek-daun jati diinstruksikan untuk bungkus daging kurban di Madiun

Baca juga: Dompet Dhuafa siapkan pembungkus daging kurban nonplastik


Baca juga: Daun pisang dipakai membungkus daging kurban di Blitar

Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019