Pemerintah Provinsi Jawa Timur menegaskan kesiapan daerah itu mengekspor ikan tuna ke Belarus sebagai bentuk peningkatan kerja sama kedua pihak.Jatim memiliki potensi besar untuk menyuplai tuna ke Belarus karena di Malang Selatan, tepatnya di Sendang Biru termasuk penyuplai tuna terbesar di Indonesia
"Jatim memiliki potensi besar untuk menyuplai tuna ke Belarus karena di Malang Selatan, tepatnya di Sendang Biru termasuk penyuplai tuna terbesar di Indonesia," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di sela menerima Duta Besar Belarus Valery Kolesnik di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin.
Menurut dia, kerja sama di bidang olahan hasil laut dengan negara pecahan Uni Soviet itu dinilai sangat potensial dan dapat meningkatkan nilai ekspor ke Belarus.
Baca juga: Belarus tawarkan kerja sama dagang, buka peluang ekspor produk Jatim
Selain itu, kata dia, Republik Belarus tidak memiliki wilayah laut sehingga tertarik bekerja sama di sektor olahan hasil laut, terutama untuk ikan tuna serta ikan salmon.
Untuk industri pengolahan hasil laut, lanjut dia, Jatim memiliki perusahaan pengolahan yang cukup advance, salah satunya berada di Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER).
Selain itu, di SIER masih tersedia beberapa area yang siap digunakan industri pengolahan, termasuk olahan ikan.
Baca juga: Jatim kembali ekspor kopi tubruk Lamongan ke Jepang
"Pengolahannya bisa dilakukan di SIER sehingga dekat dengan Pelabuhan Tanjung Perak. Jadi, kalau Belarus mau investasi dalam waktu dekat bisa ke SIER,” ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Sementara itu, Khofifah juga mempromosikan titik-titik wisata potensial, seperti bluefire yang di dunia ini hanya ada dua, yakni di Islandia dan Gunung Ijen di Jatim.
"Dubes atau diplomat memiliki jaringan yang luas. Melalui jaringan beliau, kami berharap promosi wisata dan kerja sama antarnegara dapat dibangun lebih luas," katanya.
Baca juga: Pemerintah genjot industri ekspor dan pariwisata di Jateng-Jatim
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019