• Beranda
  • Berita
  • Penjaja bendera asal Garut berburu rezeki di Mamuju

Penjaja bendera asal Garut berburu rezeki di Mamuju

13 Agustus 2019 09:18 WIB
Penjaja bendera asal Garut berburu rezeki di Mamuju
Iyan, penjaja pernak-pernik HUT Kemerdekaan Republik Indonesia asal Garut yang berjualan di kawasan Jalan Andi Pangeran Pettarani Kabupaten Mamuju, Provnsi Sulawesi Barat, Selasa (13/8). (ANTARA Foto/Amirullah)
Penjaja pernak-pernik perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat, ternyata banyak dari luar daerah termasuk dari Garut, Jawa Barat.

Hampir di setiap jalan protokol di Kabupaten Mamuju, para penjaja pernak-pernik HUT Kemerdekaan RI terlihat membentangkan berbagai aksesoris perayaan dengan didominasi warna merah dan putih.

Salah seorang penjaja pernak-pernik, Iyan asal Garut mengaku, sudah tiga tahun berturut-turut ia dan rekan-rekannya menjajakan berbagai aksesoris perayaan HUT Kemerdekaan.

"Ini tahun ketiga saya berjualan aksesoris perayaan HUT Kemerdekaan di Mamuju," kata Iyan, yang ditemui berjualan pernak-pernik perayaan HUT Kemerdekaan di kawasan Jalan Andi Pangeran Pettarani Kabupaten Mamuju, Selasa.

Pemuda itu terlihat membentangkan berbagai aksesoris bernuansa merah putih   di sudut "traffic light" di depan Kantor BI Perwakilan Sulbar di Jalan Andi Pangeran Pettarani Kabupaten Mamuju.

Iyan mengaku, menanti para pengendara yang menunggu di 'traffic light" di depan Kantor BI Perwakilan Sulbar, membeli pernak-pernik perayaan HUT Kemerdekaan.

"Setiap hari ada aja yang beli berbagai aksesoris. Paling laris, bendera Merah-Putih ukuran kecil yang biasa ditaruh untuk hiasan di dalam mobil," ujar Iyan.

Pemuda berusia 20 tahun itu menuturkan, untuk bendera Merah-Putih dijualnya Rp25 ribu hingga Rp50 ribu per lembar dan umbul-umbul dijual Rp30 ribu hingga Rp60 ribu per lembar.

Sedangkan bendera Merah-Putih hiasan mobil dijual Rp5 ribu per pasang (dua buah) dan gantungan kunci berbentuk ketupat dengan motif merah putih, dijual Rp10 ribu per pasang.

Dia mengaku, datang ke Mamuju bersama lima orang rekannya, semuanya berasal dari Garut Jawa Barat sejak 17 Juli 2019.

"Kami berjualan pernak-pernik perayaan HUT Kemerdekaan selama satu bulan setelah itu kami kembali lagi ke Garut. Saya datang ke Mamuju bersama empat teman, termasuk paman saya," tutur Iyan.

Penjaja pernak-pernik perayaan HUT Kemerdekaan lainnya, Deden mengaku, sudah berjualan di Mamuju sejak 2007.

"Saya sudah bolak-balik dari Garut ke Mamuju setiap tahun menjelang perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia sejak tahun 2007. Lumayan untungnya bisa menghidupi keluarga," ujar Deden yang menjajakan aksesoris HUT Kemerdekaan di kawasan Jalan KS Tubun Kabupaten Mamuju.

Ia mengatakan, umumnya para penjaja aksesoris HUT Kemerdekaan asal Garut itu, berprofesi sebagai penjahit.

"Kalau hari-hari biasa, kami menjahit dan bendera serta berbagai pernak-pernik HUT Kemerdekaan ini kami buat sendiri," kata Deden.

Baca juga: Jelang 17 Agustus, pedagang musiman bendera ramaikan Jatinegara
Baca juga: Omzet pedagang atribut 17 Agustus, Rp5 juta per hari
Baca juga: Pedagang bendera Merah Putih marak di perbatasan RI-Malaysia

Pewarta: Amirullah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019