PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menargetkan pada 2022 komposisi penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai 80 persen dari total portofolio kredit bank tersebut.Hingga akhir Juni 2019, Bank BRI berhasil menyalurkan kredit senilai Rp888,32 triliun
"Secara konsisten perseroan meningkatkan komposisi kredit UMKM dibandingkan dengan kredit korporasi, dan kami targetkan pada tahun 2022 komposisi penyaluran kredit UMKM BRI mencapai 80 persen dari total portofolio kredit BRI,” kata Direktur Utama Bank BRI Suprajarto di Jakarta, Rabu.
Suprajarto menjelaskan hingga akhir Juni 2019, Bank BRI berhasil menyalurkan kredit senilai Rp888,32 triliun. Pencapaian ini meningkat 11,84 persen dibandingkan penyaluran pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Penyaluran kredit itu didominasi ke segmen UMKM yaitu sebesar 76,72 persen atau senilai Rp681,50 triliun. Penyaluran kredit UMKM BRI untuk triwulan II/2019 tercatat tumbuh 13 persen year on year (YoY).
Menurut dia, pencapaian tersebut selaras dengan strategi perseroan yang terus memperbesar porsi penyaluran kredit ke segmen UMKM.
Suprajarto menjelaskan, dalam menjalankan fungsinya sebagai agent of development dalam mendukung program pemerintah, Bank BRI terus melakukan pembiayaan kepada para pelaku UMKM melalui kredit usaha rakyat (KUR).
Hingga akhir Juni 2019, tercatat BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp50,29 triliun kepada lebih dari 1,2 juta debitur.
“Ini setara dengan 57,8 persen dari target breakdown yang diberikan kepada BRI oleh pemerintah pada tahun 2019 sebesar Rp86,97 triliun,” katanya.
Tidak hanya pembiayaan, BRI juga turut berperan dalam memberikan pendampingan dan pelatihan kepada para pelaku UMKM, katanya.
Sampai pertengahan 2019, pembiayaan Bank BRI mendukung 1,1 juta pelaku UMKM sukses naik kelas. Sekitar 65 persen dari jumlah tersebut didominasi oleh pelaku UMKM yang mengajukan pembiayaan mikro.
Menurut Suprajarto, komitmen Bank BRI untuk terus menggarap segmen UMKM mampu menjadi tulang punggung kinerja perseroan yang positif dan berkelanjutan.
Hingga akhir triwulan II/2019, katanya, secara konsolidasi Bank BRI mampu mencetak laba Rp16,16 triliun atau tumbuh 8,19 persen dengan aset mencapai Rp1.288,2 triliun atau tumbuh 11,7 persen.
Perseroan juga mampu menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp945,05 triliun atau tumbuh 12,78 persen. Proporsi DPK BRI masih didominasi oleh dana murah (CASA) berupa tabungan dan giro dengan komposisi mencapai 57,35 persen.
Baca juga: BRI kantongi laba Rp16 triliun, tumbuh 8,1 persen
Baca juga: Kembangkan UMKM, BRI kembali luncurkan BRIncubator tahun ini
Baca juga: BRI bidik nasabah milenial lewat transformasi ke layanan digital
Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019