• Beranda
  • Berita
  • Warga Pekanbaru menderita berbagai penyakit akibat kabut asap

Warga Pekanbaru menderita berbagai penyakit akibat kabut asap

15 Agustus 2019 20:24 WIB
Warga Pekanbaru menderita berbagai penyakit akibat kabut asap
Ribuan umat muslim melaksanakan Sholat Idul Adha di halaman Masjid Raya Annur Pekanbaru Riau, diliputi kabut asap karhutla, Minggu (11/8/2019). (ANTARA FOTO/Rony Muharrman/hp.

warga diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, dan terus mengonsumsi air putih

Sejumlah warga Kota Pekanbaru, Provinsi Riau kini menderita berbagai penyakit akibat terpapar kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan yang marak di provinsi itu.

"Selain ISPA kini warga Kota Pekanbaru juga mengalami asma, iritasi mata, iritasi kulit dan lainnya," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Kota Pekanbaru, Maisel Fidayesi, dalam keteranganya di Pekanbaru, Jumat.

Menurut Maisel, penyakit ISPA masih mendominasi jenis penyakit yang dialami warga kota itu dibandingkan dengan jenis penyakit lainnya setelah ditetapkannya Riau dengan status siaga darurat asap beberapa hari lalu.

Namun demikian, katanya menyebutkan, pengobatan penyakit di seluruh Puskesmas sudah dilakukan, dan warga juga sudah diberikan masker untuk melindungi diri mereka menghirup kabut asap itu.

"Selain terus menggunakan masker, warga juga tetap diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, dan terus mengonsumsi air putih," katanya.

Sementara itu Jikalahari Riau menyebutkan berdasarkan pantauan Satelit Terra-Aqua Modis, ditemukan bahwa sepanjang 2019 tercatat 683 hotspot muncul di areal konsesi 49 korporasi perkebunan, dengan level Confidence di atas 70 persen.  Tercatat 272 titik yang berpotensi menjadi titik api.

Hotspot terbanyak berada di PT Sumatera Riang Lestari (131 titik), PT Rimba Rokan Lestari (71 titik), PT Panca Surya Agrindo Sejahtera (51 titik), PT Arara Abadi (33 titik) dan PT Peputra Supra Jaya (16 titik). 


Baca juga: Kebakaran di TN Tesso Nilo Riau terjadi sporadis di area perluasan
Baca juga: Titik panas melonjak di Sumatera jadi 192, Riau masih terbanyak

Pewarta: Frislidia
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019