Data yang dihimpun media di Jakarta, Senin, kemenangan pertama diraih oleh sang pemilik sasana, Marlaut Farhan Hutapea. Turun di liga striking dengan melawan lebih dari 10 orang dengan berat bebas dan tanpa helm Marlaut berhasil mendominasi liga tersebut by points.
Apa yang diraih Marluat tidak lepas dari ilmu yang didapatkan dari Master Toddy Muay Thai Academy dan hasil berlatihnya bersama sang juara nasional di kelas Welterweight yaitu Theodorus Ginting dari Lions MMA.
Dilanjutkan dengan kemenangan absolut dari Lisna Jaelani yang mengikuti kompetisi grappling divisi perempuan dan berhasil memenangkan turnamen melawan 12 lawan tangguh dengan kemenangan by submission.
Tak hanya sampai disitu, dari divisi grappling laki-laki, Juan Koning berhasil memenangkan turnamen dengan lebih dari 10 submission. Selain itu, ketiga fighters lain yaitu David Leonardo, Remy Ahmad, dan Oscar Baladewa yang menekuni bela diri Judo hingga sabuk hitam berhasil mendominasi pertandingan.
Farhan mengatakan, atlet-atlet Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Petarung, yang banyak menimba ilmu di Thailand ini menambahkan, untuk mematangkan teknik, atlet-atlet Indonesia masih membutuhkan sentuhan, terutama dalam teknik bermain bawah (grappling).
"Selama ini kita selalu tanding berdiri. Makanya untuk bisa bersaing kita juga harus meningkatkan teknik grappling seperti gulat dan jiujitsu," kata Farhan.
Selain untuk mengiri HUT Kemerdekaan RI ke-74, kata Marlaut, kejuaraan yang diikuti dijadikan ajang untuk memunculkan bibit atlet berprestasi yang diharapkan bisa mengharumkan nama bangsa di kejuaraan internasional.
Baca juga: Rudy Gunawan bakal pertahankan sabuk welterweight One Pride di Senayan
Baca juga: Petarung One Championship tetap puasa di tengah padatnya kegiatan
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019