Dirjen Kementerian Perindustrian mengajak Industri Kecil Menengah di Kota Palembang menggunakan e-smart karena mampu meningkatkan omset hingga tujuh kali lipat.Penjualan berbasis e-smart atau Go Digital terbukti meningkatkan omset IKM di beberapa daerah hingga 700 persen.
Dirjen IKM dan Aneka Kementerian Perindustrian, Gati Wibawa Ningsih di Palembang, Senin (19/8), mengatakan penjualan berbasis e-smart atau Go Digital terbukti meningkatkan omset IKM di beberapa daerah hingga 700 persen.
"Dari daerah-daerah yang sudah kami adakan workshop, 8 persen di antaranya sudah migrasi ke e-smart, mereka menjual produknya langsung ke internet baik misalnya lewat tokopedia atau bukalapak," ujar Gati Wibawa saat membuka e-smart IKM Expo Go - Digital 2019.
Menurut dia IKM yang masih belum menjual produknya ke marketplace karena produk kurang diminati pasar, sehingga dengan menjual produk secara e-smart maka pelaku IKM akan mengetahui kebutuhan dan selera pasar.
Menjual langsung produk ke internet juga akan memangkas biaya distribusi yang menyebabkan harga di tingkat konsumen begitu tinggi, padahal harga di tingkat IKM cukup murah.
"Tahun 2017 kami IKM Go Digital hanya diikuti dua stakeholder yakni Tokopedia dan Bukalapak, tapi tahun 2019 sudah ada 12 stakeholder, artinya pasar digital semakin terbuka," jelasnya.
Baca juga: Kemenperin dorong IKM Sulsel go digital e-Smart
Namun upaya IKM Go Digital juga masih mempunyai tantangan serius, kata dia, yakni beberapa daerah masih kesulitan mendapat jaringan internet yang baik, sehingga pihaknya meminta kepada Kominfo agar jaringan internet yang terdapat di sentra-sentra produksi IKM agar ditingkatkan kehandalan jaringannya.
Sementara Wali Kota Palembang, Harnojoyo, mengatakan akan memaksimalkan IKM Go Digital agar perekenomian rakyat ikut terkerek naik seiring adaptasi pasar.
"Di Kota Palembang ada 2.777 IKM yang potensial masuk ke pasar digital, di mana sudah menyerap 33.000 lapangan kerja, sehingga harus kami dukung, semakin banyak yang menjual lewat digital maka akan semakin bagus, bahkan bisa meningkat tujuh kali lipat," ujar Harnojoyo.
Menurut dia, IKM harus berani bertransformasi dalam mengembangkan produk dari penjualan offline ke online, apalagi hampir semua pelaku IKM sudah memiliki perangkat digital seperti telpon pintar dan komputer.
"Inti e-smart itu cepat, mudah dan mantap, jadi jika ingin produk bisa diterima pasar maka ikuti konsep itu," tambahnya.
Salah satu dukungan Pemkot Palembang yakni memberikan kredit tanpa agunan hingga Rp3 juta kepada 4.000 UKM selama dua tahun terakhir.
Baca juga: Kemenperin gencar dorong IKM "go digital" lewat E-Smart
Baca juga: Kemenperin siapkan 250 IKM Bali untuk "go digital"
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019