• Beranda
  • Berita
  • Gedung Sate akan jadi lokasi wisata sejarah-budaya

Gedung Sate akan jadi lokasi wisata sejarah-budaya

19 Agustus 2019 18:48 WIB
Gedung Sate akan jadi lokasi wisata sejarah-budaya
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menghadiri pameran lukisan dan penyerahan Anugerah Barli 2019 di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (19/8/2019). (Dok Humas Pemprov Jabar)

Sudah kita tekadkan dalam lima tahun semua kota/kabupaten harus punya pusat kebudayaan. Kita akan mengedepankan kebudayaan, karena hidup ini bukan hanya urusan ekonomi.

Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Emil mengatakan akan menjadikan Gedung Sate menjadi lokasi wisata sejarah dan budaya sebagai bagian dari fokus pembangunan kebudayaan di Provinsi Jabar.

"Untuk warga Kota Bandung dan Jabar pada umumnya, Gedung Sate adalah salah satu ikon kebanggaan. Oleh karena itu, kami mencanangkan gedung di pusat Kota Kembang ini menjadi lokasi wisata," kata Gubernur Emil seusai menghadiri pameran lukisan dan penyerahan Anugerah Barli 2019 di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin.

Pameran Anugerah Barli ini bagian dari rencana induk (master plan) Gedung Sate yang akan dijadikan wisata sejarah dan wisata kebudayaan.

Baca juga: Asap Gunung Tangkuban Parahu terlihat dari Gedung Sate

Baca juga: 200 UKM meriahkan Bazar Ramadhan Berkah di Gedung Sate


Dia mengatakan ajang pameran lukisan Barli menjadi salah satu pembuktian Gedung Sate sebagai lokasi wisata budaya.

Nantinya, dinding Gedung Sate akan dipenuhi lukisan yang menggambarkan sejarah berdirinya Gedung Sate, serta khasanah seni dan budaya dari 27 kabupaten/kota yang ada di Tanah Pasundan.

"Hari ini kita ada pameran dari murid dan jaringan Museum Seni Barli. Ada 150 lukisan, bagus-bagus lukisannya. Mengindikasikan tingginya kebudayaan dan ekspresi kesenian di Jawa Barat," ujar Emil.

"Gedung Sate ada dua ruang besar, ada galeri barat dan galeri timur. Sesekali boleh (digelar pameran), tidak hanya acara administrasi kepemerintahan, tapi juga bisa jadi lokasi acara galeri berkesenian, seni rupa, dan lain-lain," katanya.

Menurut Emil, kebudayaan akan menjadi salah satu fokus pembangunan Jabar. Pemprov Jabar tengah dan akan membangun pusat kebudayaan di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat.

"Sudah kita tekadkan dalam lima tahun semua kota/kabupaten harus punya pusat kebudayaan. Kita akan mengedepankan kebudayaan, karena hidup ini bukan hanya urusan ekonomi. Penting juga kita refleksikan relasi kita terhadap sesama manusia, kepada Tuhan, melalui ekspresi kesenian, khususnya seni rupa," katanya.

Anugerah Barli sendiri merupakan ajang pameran bersama para perupa Jawa Barat dan peserta kompetisi menggambar (drawing).

Acara pameran digelar dari 19-28 Agustus 2019 di Aula Timur Gedung Sate. Total, ada 91 pelukis dengan 150 lukisan dipamerkan.

Pimpinan Balai Seni Balri, Nakis Barli, mengatakan Anugerah Barli merupakan peristiwa langka bagi Balai Seni Barli.

Pameran lukisan yang digelar juga merupakan representasi hidup yang dimiliki Barli semasa hidup hingga akhir hayatnya.

"Kegiatan ini merupakan peristiwan langka bagi kami, saat Anugerah Barli digelar bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Provinsi Jawa Barat dan masih rangkaian Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang sama-sama menginjak usia ke-74," kata Nakis yang merupakan istri pelukis (almarhum) Barli Sasmitawinata.*

Baca juga: "NuArte Park" suarakan "Nu-Art" untuk Bali

Baca juga: Museum Gedung Sate sudah dikunjungi 148.143 orang

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019