Anggota Tim Kajian Papua LIPI, Rosita Dewi menilai pentingnya membangun dialog untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Papua selama ini.Dialog merupakan cara damai untuk mencari solusi bersama persoalan yang dihadapi oleh Papua baik terkait soal pembangunan, ekonomi, sosial, budaya, maupun politik.
Mengutip pernyataan Koordinator JDP Papua Pastor John Bunai, Rosita di Jakarta, Senin, menyebut jika NKRI harga mati terus berhadapan dengan Papua Merdeka harga mati maka yang tersisa hanya kematian bagi kedua belah pihak.
Dia pun mengingatkan peristiwa-peristiwa yang terjadi hari ini tak bisa dilepaskan dari sejumlah persoalan besar yang selama ini terjadi di Papua.
"Dialog merupakan cara damai untuk mencari solusi bersama persoalan yang dihadapi oleh Papua baik terkait soal pembangunan, ekonomi, sosial, budaya, maupun politik," ucap dia.
Baca juga: Khofifah bernyanyi lagu daerah Papua di Surabaya
Baca juga: BANGGA Papua bangun Generasi Emas
Menurut Rosita, jika dibandingkan pemerintahan sebelumnya, pemerintah saat ini relatif terbuka pada opsi dialog dalam menyelesaikan permasalahan di bumi timur Indonesia itu.
Pada tanggal 15 Agustus 2017 misalnya, Presiden Joko Widodo sudah menunjuk perwakilan untuk mempersiapkan dialog sektoral yang diisi oleh Wiranto, Pater Nales Tebay, dan Teten Masduki.
Namun, hingga saat ini dialog tersebut memang belum juga bisa direalisasikan.
"Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan secara simultan sehingga akar persoalan tadi bisa dicari solusi terbaik bagi semua pihak," ucap dia.
Dialog sektoral ini dimaksudkan untuk mencari solusi bersama atas persoalan di Papua secara damai dan bermartabat dalam kerangka Indonesia yang demokratis.
"Tapi pemerintah tidak lagi alergi dengan dialog. Kata dialog tidak lagi menjadi kata yang tabu," ucap dia.*
Baca juga: Polsek Cengkareng silaturahmi dengan mahasiswa Papua
Baca juga: Wali Kota Malang jelaskan kronologi bentrokan warga-mahasiswa Papua
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019