Pemerintah perlu mengintensifkan program yang bertujuan untuk mencetak lebih banyak petani milenial
Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Prof Loekas Soesanto mengingatkan pentingnya regenerasi petani atau sumber daya manusia (SDM) bidang pertanian.
"Regenerasi petani atau SDM bidang pertanian perlu menjadi prioritas," katanya di Purwokerto, Jateng, Selasa.
Dia menjelaskan, pemerintah perlu mengintensifkan program yang bertujuan untuk mencetak lebih banyak petani milenial.
"Selain itu, pemerintah juga perlu menggerakkan petani milenial untuk melek teknologi terkait revolusi industri 4.0," katanya.
Regenerasi SDM bidang pertanian, kata dia, sangat penting untuk mendukung keberlanjutan sektor pertanian di Tanah Air.
"Terlebih lagi kebutuhan pangan di masa depan diperkirakan akan makin besar seiring laju pertumbuhan penduduk," katanya.
Selain itu, dia juga menambahkan, pemerintah perlu menjamin kepastian harga produk pertanian, sebagai kunci keberhasilan sektor tersebut.
"Jaminan harga sangat penting, sehingga petani milenial juga makin tertarik terjun di bidang agribisnis," katanya.
Dengan demikian, kata dia, diharapkan jumlah wirausaha muda bidang pertanian juga terus meningkat.
Selain itu, kata dia, pemerintah juga perlu terus mendorong dan menyosialisasikan pertanian organik karena memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan.
"Pertanian organik juga potensial untuk meningkatkan nilai ekspor," katanya.
Selain itu, dia menambahkan, pertanian organik juga potensial untuk meningkatkan hasil pertanian dan kesejahteraan petani.
"Karena itu, pemerintah perlu mendorong dan memotivasi para petani untuk menerapkan pola pertanian secara organik, karena dapat menyejahterakan dan juga sekaligus dapat meminimalisir penggunaan bahan kimia pada tanaman," katanya.
Baca juga: Kementan siapkan SDM perkebunan berdaya saing
Baca juga: Kementan targetkan cetak 1 juta petani milenial hingga 2020
Baca juga: Kementan Tingkatkan Kualitas SDM Bidang Pertanian
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019