Gubernur Jambi susuri titik karhutla dari udara

20 Agustus 2019 22:11 WIB
Gubernur Jambi susuri titik karhutla dari udara
Gubernur Jambi Fachrori Umar berfoto bersama kru pesawat helikopter seusai melakukan peninjauan titik karhutla dari udara yakni di wilayah Muarojambi, Batanghari, Bungo dan Tebo. (Foto Humas Provinsi Jambi/HO/Antara)

Untuk titik api di kabupaten yang dilalui sudah berangsur berkurang,

Gubernur Jambi, Fachrori Umar mengatakan Pemerintah Provinsi Jambi terus berupaya menekan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan terus memantau titik api melalui udara.

Hal itu disampaikannya usai memantau karhutla di Kabupaten Muarojambi, Batanghari, Tebo dan Bungo dengan menggunakan helikopter, Selasa (20/8) sore.

Pemantauan karhutla dari udara yang dilakukan Gubernur Jambi bersama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah menggunakan helikopter jenis PK-RPM, berangkat dari Bandara Sultan Thaha Jambi pukul 14.15 WIB menelusuri Kabupaten Muarojambi, Batanghari, Tebo serta Bungo dan mendarat di Bandara Bungo pukul 15.06 WIB.

Baca juga: KLHK segel satu perusahaan perkebunan di Jambi

Kedatangan gubernur disambut Bupati Bungo, H Mashuri bersama Forkopimda dan para OPD Kabupaten Bungo, langsung menuju rumah dinas bupati.

"Untuk titik api di kabupaten yang dilalui sudah berangsur berkurang, tapi terjadi juga karhutla di kabupaten tetangga yang berbatasan dengan Provinsi Jambi seperti Musi Banyuasin, yakni di Desa Muara Medak Kecamatan Bayung Lincir," jelasnya.

Fachrori mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar lahan, khususnya kepada perusahaan perkebunan yang memiliki izin di Provinsi Jambi.

Baca juga: Akibat asap, Pemkab Musi Banyuasin minta maaf kepada warga Jambi

"Saya mengharapkan perusahaan menjaga dan bertindak aktif dalam meminimalisir karhutla yang terjadi di wilayah konsesi perkebunannya, karena yang menjadi korban terlalu banyak terutama masyarakat kita akan terganggu aktivitas dan kesehatan mereka," terangnya.

Fachrori mengungkapkan, ancaman karhutla masih ada terlebih sekarang ini sedang musim kemarau. Di samping kondisi banyak lahan yang mengalami kekeringan dan mudah terbakar, sumber-sumber air untuk kebutuhan pemadaman api jika terbakar juga sulit.

Selain itu Fachrori juga mengapresiasi kerja keras Satgas Pengendalian Karhutla Provinsi Jambi dalam menanggulangi karhutla.

Baca juga: Kota Jambi liburkan sekolah akibat gangguan asap

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019