Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak mengatakan, situasi Kabupaten Fakfak telah kondusif dan aktivitas masyarakat telah normal setelah aksi unjuk rasa menolak rasisme yang berujung ricuh.Saat ini Forum Komunikasi Pimpinan Daerah bersama tokoh- tokoh masyarakat setempat sedang berkomunikasi untuk mencegah aksi-aksi berikutnya, tambah dia
"Tadi siang ada aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh dua kelompok dengan pemahaman yang berbeda sehingga terjadi bentrok," kata Kapolda di Sorong, Rabu.
Dia mengatakan, akibat aksi unjuk rasa yang berujung bentrok tersebut mengakibatkan Pasar Tradisional Trambuni dan Kantor Dewan Adat Fakfak dibakar massa.
Baca juga: Wagub Papua Barat: Prihatin insiden yang terjadi di Fakfak
Malam sebelum aksi, kata Kapolda, pihaknya telah mendapat informasi akan ada pembakaran pasar tradisional Kabupaten Fakfak sehingga dilakukan penjagaan.
"Esoknya aksi unjuk rasa dilakukan dan Pasar Tambruni yang merupakan satu-satunya pasar tradisional di daerah tersebut dibakar massa," ujarnya.
Baca juga: Aksi pembakaran warnai demonstrasi di Fakfak
Ia menyampaikan bahwa guna mengantisipasi aksi lanjutan dan menjaga keamanan Kabupaten Fakfak, Polda Papua Barat telah mengirimkan Brimob ke daerah tersebut.
Dikatakan, Bupati, Kapolres, dan Dandim setempat berhasil mengendalikan situasi sehingga tidak berlanjut dan situasi telah aman.
Baca juga: Satu kompi anggota brimob tiba di Fakfak
"Saat ini Forum Komunikasi Pimpinan Daerah bersama tokoh- tokoh masyarakat setempat sedang berkomunikasi untuk mencegah aksi-aksi berikutnya," tambah dia.
Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019