Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Pertanian dan Peternakan Kabupaten Mamuju, Alwinuddin, di Mamuju, Kamis, mengatakan, kekeringan melanda puluhan hektare tanaman padi yang ada di Kecamatan Sampaga kabupate Mamuju, sehingga petani terancam gagal panen.
Ia mengatakan, starategi pemerintah dalam mengatasi kekeringan, salah satunya dengan membangun sistem pompanisasi dan beberapa cara lainnya.
"Pompanisasi merupakan siasat yang dilakukan menghadapi kekeringan agar petani tidak merugi mengembangkan tanaman padi yang dapat merugikan ekonomi daerah," katanya.
Menurut Alwinuddin, pemerintah segera menurunkan sarana pompanisasi dengan membangun sumur dan mengambil air dari sungai di areal pertanian petani yang mampu mengairi hingga dua sampai tiga hektare sawah.
"Sudah ada beberapa bantuan pompa air yang dibantu pemerintah melalui kolompok tani, namun kemarau berkepanjangan membuat pompa air tidak mampu mengairi seluruh sawah karena jumlah pompa air yang diperuntukkan bagi petani juga terbatas," katanya.
Menurut dia, terbatasnya pompa air merupakan kendala yang dihadapi pemerintah, sehingga mesti ada anggaran tambahan dari pemerintah pusat untuk program mengantisipasi bencana tahunan ini melalui pengadaan pompanisasi.
Dia mengatakan meskipun belum ada laporan kerugian gagal panen petani padi, namun ancaman tetap ada, sehingga pemerintah mesti melakukan antisipasi sejak dini dengan menggunakan pompanisasi.
"Kemarau telah terjadi setiap tahun, namun pemerintah berusaha agar persediaan stok pangan masyarakat tetap terjamin," katanya.
Baca juga: Warga Tadui Mamuju mulai krisis air bersih
Baca juga: Kekeringan Landa Ratusan Hektare Tanaman Kakao di Mamuju
Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019