Pengumuman tersebut muncul di tengah peningkatan ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat. Iran menembak jatuh 'drone' pengintai militer AS di Teluk dengan rudal darat ke udara pada Juni. Pihaknya menuding 'drone' tersebut terbang di atas wilayah Iran, namun AS mengaku bahwa 'drone' miliknya berada di wilayah udara internasional.
Stasiun TV menunjukkan Presiden Hassan Rouhani hadir dalam upacara pembukaan sistem Bavar-373, yang digambarkan media Iran sebagai pesaing sistem rudal buatan Rusia S-300.
Pertunjukkan sistem tersebut berlangsung saat peringatan Hari Industri Pertahanan Nasional Iran. Iran mengembangkan industri besar senjata domestik dalam menghadapi sanksi dan embargo internasional yang melarang pihaknya mengimpor banyak senjata.
Analis militer Barat menyebutkan Iran kerap menggembar-gemborkan kemampuan senjatanya, kendati kekhawatiran soal program rudal balistik jarak jauh miliknya berkontribusi terhadap Washington, yang tahun lalu mundur dari perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia. Perjanjian itu bertujuan mengekang ambisi nuklir Iran dengan imbalan pelonggaran sanksi ekonomi.
Sumber: Reuters
Baca juga: Militer: Iran dapat tenggelamkan kapal AS dengan "senjata rahasia"
Baca juga: Iran sesumbar akan produksi atau beli senjata apa saja untuk bertahan
Baca juga: Presiden: Iran tidak ingin berperang dengan AS
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019