Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari, Sulawesi Tenggara menghentikan operasi pencarian korban kapal terbakar KM Izhar pukul 16:00 Wita setelah berlangsung selama tujuh hari sejak peristiwa yang menelan korban jiwa itu.Operasi pencarian dan pertolongan tim SAR gabungan ditutup secara resmi sesuai ketentuan yang ada.
Kepala Kantor Basarnas Kendari, Djunaidi di Kendari, Jumat, mengatakan operasi pencarian dapat dibuka kembali jika ada tanda-tanda keberadaan dua orang korban yang dilaporkan hilang.
"Operasi pencarian dan pertolongan tim SAR gabungan ditutup secara resmi sesuai ketentuan yang ada. Pasca penutupan dilanjutkan dengan pemantauan untuk tiga hari ke depan," kata Djunaidi didampingi Humas SAR Kendari, Wahyudi.
Korban yang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat sebanyak 74 orang, korban meninggal 11 orang dan korban belum diketemukan sebanyak 2 orang.
Baca juga: Basarnas Sultra evakuasi tiga korban terbakarnya KM Izhar
Basarnas Kendari mengapresiasi tim SAR gabungan dari unsur BPBD Sultra, BPBD Konawe, BPBG Morowali, Polair Polda Sultra, Babinsa Soropia, Puskesmas Soropia, Diver Universitas Haluoleo, masyarakat setempat, keluarga korban dan organisasi Lasiz Wahda.
Djunaidi mengimbau nahkoda kapal dan penumpang bersama-sama mengutamakan keselamatan dalam pelayaran.
Baca juga: Polisi usut kapal terbakar di Sulawesi Tenggara
"Para calon penumpang memperhatikan kondisi kapal dan kondisi cuaca jika hendak bepergian. Kalau meragukan dari fisik kapal maupun kondisi alam maka tunda berangkat demi keselamatan," sebutnya.
KM Izhar mengalami musibah terbakar Jumat (16/8) sekitar pukul 23:30 Wita di perairan Pulau Bokori, Kabupaten Konawe dalam pelayaran dari pelabuhan Kendari tujuan Salambangka, Provinsi Sulawesi Tengah.
Baca juga: Polisi Sulawesi Tenggara tahan nahkoda kapal terbakar
Pewarta: Sarjono
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019