Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan Ansori mengatakan terdapat beberapa titik panas (hot spot) yang terpantau, sehingga sejumlah helikopter pembom air diterjunkan agar kebakaran segera tertanggulangi.
Satu unit helikopter masing-masing memadamkan api di kawasan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, kemudian di kawasan Palem Raya, Kabupaten Ogan Ilir, dan dua unit khusus memadamkan kebakaran di Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin.
"Kami mengerahkan helikopter waterbombing karena lokasi kebakaran sulit diakses oleh Satgas Darat Karhutla," kata dia.
Ia mengatakan kebakaran di Bayung Lencir sudah terjadi sejak Rabu (14/8) dan hingga kini belum teratasi.
Karhutla di Ogan Ilir baru terjadi hari ini, yakni di Desa Tanjung Seteko atau di kawasan Tol Palembang Indralaya (Palindra).
"Khusus yang di OI, kami sudah kerahkan juga dua unit mobil tangki. Namun hingga kini masih kesulitan mencapai lokasi," kata dia lagi.
Baca juga: Pemprov Sumsel dorong BPBD maksimal kendalikan karhutla
Provinsi Sumatera Selatan mengalami kebakaran hutan dan lahan sejak akhir Juni lalu. Kebakaran itu semakin sering seiring dengan puncak kemarau yang terjadi sejak Agustus 2019.
Baca juga: Gubernur Sumsel: Lahan terbakar di Musi Banyuasin sudah 700 hektare
Keberadaan areal gambut sekitar 1,4 hektare, dan cuaca ekstrem membuat provinsi ini rawan terhadap bencana karhutla. Sejauh ini BMKG setempat mencatat sudah 35 hari tanpa hujan.
Sebanyak tujuh unit dari total 39 unit helikopter pembom air di seluruh Indonesia disiagakan di Pangkalan Udara TNI Sri Mulyono Herlambang Palembang untuk mengatasi bencana ini.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019