Pada partai pamungkas final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF 2019 yang digelar di St.Jakobshall Basel, Swiss tersebut, Ahsan/Hendra meraih kemenangan setelah bermain selama satu jam empat menit.
Keberhasilan ini menjadi gelar juara dunia ketiga bagi pasangan yang dijuluki The Daddies tersebut.
Baca juga: Sindhu tunggal putri India pertama yang jadi juara dunia
Baca juga: Butet kaget "The Daddies" bisa ke final Kejuaraan Dunia 2019
Sebelumnya mereka juga menjadi juara dunia pada 2013 dan 2015.
"Inilah yang dibilang mental juara, tadi kelihatan main imbang. Pemain Jepang lebih muda, fisik mereka lebih bagus, lebih cepat, lebih kuat. Kelihatan Hendra di gim kedua dan ketiga sudah menurun, tapi mental mereka yang bagus, luar biasa. Jepangnya yang goyah, terutama si Kobayashi yang kidal itu," ujar pelatih ganda putra Herry IP seusai pertandingan.
Ditanya apa yang terjadi pada gim kedua, Herry mengatakan, pada awalnya ganda putra Indonesia itu tetap seperti pola biasa akan tetapi banyak melakukan kesalahan.
"Hendra di belakang banyak error, Ahsan juga. Setelah 6-11 itu, kita ubah tempo, kita pelankan, istilahnya kita lepas gim kedua, fokus gim ketiga," katanya.
Keberhasilan tersebut menjadi kado ulang tahun bagi Hendra Setiawan yang pada Minggu (25/8) tepat berusia 35 tahun.
Baca juga: Greysia/Apriyani dipaksa kembali hanya bawa perunggu
Baca juga: Meski dapat medali Fajar/Rian tidak puas
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2019