saya terpaksa membeli air bersih untuk kebutuhan rumah tangga karena sumur sudah tidak ada airnya
Sebagian warga di Kecamatan Mesuji Timur dan Rawa Jitu Utara Kabupaten Mesuji Provinsi Lampung mulai mengalami krisis air bersih akibat kemarau dan kekeringan yang melanda daerah itu.
"Kami harus menunggu lama untuk mendapatkan air bersih dari sumur karena kondisi sumur mengering," katanya.
Ia mengatakan bahwa kondisi kemarau diperkirakan masih panjang, dan warga tentu akan makin sulit mendapatkan air bersih.
"Kalau tiga bulan ke depan belum juga turun hujan, kami tentu akan sulit mendapatkan air bersih," katanya.
Warga lainnya juga mengatakan hal senada, dan mereka membeli air bersih dari pedagang.
"Semenjak musim kemarau ini, saya terpaksa membeli air bersih untuk kebutuhan rumah tangga karena sumur sudah tidak ada airnya, " ujar Saimah.
Dalam kesempatan berbeda, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mesuji Syahril Sa'dullah mengataka ada 30 desa di daerahnya yang harus mendapat suplai air bersih.
"Sejak kekeringan melanda Mesuji, rata-rata dua tangki air berkapasitas 10 ribu liter didistribusikan setiap hari kepada warga setempat," katanya.
Ia memperkirakan kebutuhan air bersih layak konsumsi semakin meningkat seiring berlangsungnya musim panas.
Ia mengatakan pihaknya telah mendistribusikan air bersih ke Desa Tanjung Serayan Kecamatan Mesuji dan Desa Tanjung Mas Mulya Kecamatan Mesuji Timur.
Pendistribusian air bersih ini, kata Syahril, berlangsung sejak sepekan terakhir, dan sudah ada enam desa di Kecamatan Mesuji dan Mesuji Timur yang mendapatkan pasokan air bersih.
Baca juga: Petani Lampung cari alternatif pencaharian di masa kemarau
Baca juga: ACT-Lampung beri bantuan air bersih ke kampung Teluk Harapan
Pewarta: Hisar Sitanggang/Raharja
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019