• Beranda
  • Berita
  • Universitas Pancasila bangun kesadaran pentingnya Iptek

Universitas Pancasila bangun kesadaran pentingnya Iptek

26 Agustus 2019 17:13 WIB
Universitas Pancasila bangun kesadaran pentingnya Iptek
Rektor Universitas Pancasila Prof Wahono Sumaryono ketika mengenakan jaket almamater UP kepada mahsiswa baru. (Antaranews.com/Foto: Humas UP)

Universitas Pancasila (UP) menyadari bahwa Generasi muda akan kehilangan ke-Indonesiaan-nya apabila Pancasila tidak diikutsertakan dalam proses pembelajaran Iptek.

Universitas Pancasila membangun kesadaran pentingnya penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) serta Pancasila sebagai kunci pembangunan intelektual generasi muda.

"Pembangunan SDM, menjadi salah satu visi prioritas pemerintah, tentunya Perguruan Tinggi menjadi salah satu tempat yang memegang peranan besar. Iptek menjadi salah satu hal yang harus dikuasai oleh generasi mendatang," kata Rektor Universitas Pancasila Prof Wahono Sumaryono usai acara Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PPKMB) di Gedung Serba Guna Universitas Pnacasila Jakarta, Senin.

Acara PPKMB Universitas Pacasila dihadiri oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Terorisme (BNPT) Suhardi Alius dan juga alumni Universitas Pancasila yang telah sukses yaitu Dra. Lina Liputri sebagai Direktur PT L'Essential, Kasipenkum Kajati DKI Jakrta Nirwan Nawawi, Dwi Muslifery (Pengusaha) dan Adi Nugroho (Pejabat di Angakasa Pura I).

Wahono mengatakan cara berpikir yang ilmiah dan penguasaan teknologi akan membuat generasi muda Indonesia diperhitungkan oleh masyarakat dunia. Tentunya penggunaan dan pengembangan Iptek di Indonesia harus memiliki ciri Pancasila, yang di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur rakyat Indonesia.

Baca juga: Mahasiswa Universitas Pancasila masuki tahun ke-3 bangun desa di Bogor

Baca juga: Prof Suratno dikukuhkan sebagai guru besar Universitas Pancasila


Pengembangan Iptek yang tidak selaras dengan Pancasila dapat menimbulkan masalah baru. Contoh kasus adalah masalah intoleransi, munculnya ujaran kebencian (hate speech) di media sosial yang tidak disikapi dengan bijak. Terdapat pula beberapa diskusi yang menyatakan bahwa kampus justru menjadi tempat penyebaran sikap intoleransi.

Hal ini tentunya menimbulkan keprihatinan, mengingat bahwa kampus seharusnya menjadi tempat membuka wawasan, bergaul dengan segala kalangan dan mengembangkan Iptek yang dapat bermanfaat bagi seluruh Rakyat Indonesia.

"Universitas Pancasila (UP) menyadari bahwa Generasi muda akan kehilangan ke-Indonesiaan-nya apabila Pancasila tidak diikutsertakan dalam proses pembelajaran Iptek," katanya.

Oleh karena itu pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun Akademik 2019-2020 dari tanggal 26-30 Agustus 2019, UP mengangkat topik mengenai “Membangun Kecerdasan Intelektual Berdasarkan Iptek Dalam Menghadapi Era Industri 4.0 Berdasarkan Nilai-nilai Luhur Pancasila” yang berarti membangun kecerdasan intelektual harus menggunakan IPTEKS dan Pancasila agar saling melengkapi.

Selaras dengan semangat di atas, maka UP memberikan materi mengenai cara menangkal radikalisme/terorisme, pencegahan narkoba, membangun kemampuan belajar di perguruan tinggi berdasarkan prinsip ilmiah, dan juga mengundang para alumni untuk hadir dan berbagi pengalaman sukses kepada para mahasiswa baru.*

Baca juga: Universitas Pancasila gerakkan ekonomi kreatif di Desa Gobang Bogor

Baca juga: Universitas Pancasila telah meluluskan 59.035 sarjana

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019