"Jumlah tenaga sukarelawan siaga bencana di provinsi ini masih kurang jika dibandingkan dengan jumlah penduduk dan luas wilayah, untuk itu secara bertahap dilakukan perekrutan tenaga baru," kata Kepala Dinas Sosial Sumatera Selatan Rasyidin Hasan, di Palembang, Senin.
Untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga sukarelawan taruna siaga bencana (Tagana), kata dia, terus diupayakan kegiatan perekrutan anggota baru terutama di daerah rawan terjadinya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
Rasyidin mengatakan tenaga sukarelawan Tagana diperlukan dalam jumlah yang cukup banyak untuk membantu mengevakuasi dan menyalurkan bantuan kepada korban bencana jika terjadi bencana di suatu daerah dalam provinsi ini.
Menurut dia, jumlah anggota Tagana sekarang ini sekitar 1.000 personel, padahal idealnya paling tidak ada 100 orang di setiap kabupaten/kota atau secara keseluruhan paling tidak terdapat 1.700 tenaga sukarelawan tersebut.
Untuk mengatasi belum idealnya jumlah anggota Tagana di provinsi ini, katanya, pihaknya yang dipercaya melakukan pembinaan organisasi sosial kemasyarakatan itu secara bertahap akan melakukan perekrutan anggota baru.
Perekrutan tenaga sukarelawan baru dilakukan setiap tahun secara bertahap disesuaikan dengan kemampuan dana dan diharapkan dalam waktu beberapa tahun ke depan jumlah anggota Tagana bisa mencapai angka ideal yang ditetapkan.
Untuk menjaring calon anggota Tagana baru, kata dia, pihaknya terus berupaya mensosialisasikan lembaga sosial tersebut kepada masyarakat dalam setiap kesempatan kunjungan ke berbagai daerah.
Siapapun yang memiliki jiwa relawan, telah berusia di atas 21 tahun dan setiap saat bersedia menjalankan tugas kemanusiaan di daerah yang mengalami bencana alam bisa bergabung dengan Tagana, kata kadinsos.
Baca juga: Relawan Walhi Sumsel siaga bencana banjir
Baca juga: Sukarelawan di Sumsel diajak tingkatkan pembinaan anak telantar
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019