Relawan Walhi Sumsel siaga bencana banjir

29 Desember 2018 20:34 WIB
Relawan Walhi Sumsel siaga bencana banjir
Foto arsip. Banjir Palembang Sejumlah bocah bermain banjir di Jalan Mayjen HM Ryacudu, Palembang, Sumsel. Rabu (6/1). Intensitas hujan yang cukup deras mengguyur Kota Palembang membuat sejumlah jalan protokol digenangi air. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/ama/16
Palembang (ANTARA News) - Relawan Desk Disaster Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatera Selatan (Sumsel) siaga untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi bencana banjir dan longsor menghadapi musim hujan hingga Maret 2019.

"Menghadapi musim hujan hingga beberapa bulan ke depan, relawan kami berupaya siaga untuk membantu masyarakat jika sewaktu-waktu terjadi bencana ekologi dampak negatif musim hujan," kata Direktur Eksekutif Walhi Sumatera Selatan Hairul Sobri di Palembang, Sabtu.

Dia menjelaskan ratusan relawan Desk Disaster Walhi Sumsel siap memberikan bantuan penanggulangan bencana ekologi terutama dalam hal evakuasi masyarakat dari lokasi banjir dan tanah longsor.

Untuk menghadapi kemungkinan terjadinya banjir dan tanah longsor di provinsi yang memiliki 17 kabupaten/kota itu, sekarang ini telah disiapkan sejumlah peralatan penyelamatan korban banjir dan tanah longsor, serta obat-obatan ringan untuk pertolongan pertama, katanya.

Menurut dia, pada musim hujan sekarang ini pihaknya telah melakukan penilaian atau pengumpulan informasi mengenai daerah mana saja yang berpotensi terjadinya banjir dan tanah longsor.

Berdasarkan hasil penilaian relawan Desk Disaster Walhi Sumsel, di provinsi ini terdapat tiga kota dan lima kabupaten yang berpotensi terjadi bencana ekologi yakni Kota Palembang, Pagaralam, dan Kota Lubuklinggau, kemudian Kabupaten Muaraenim, Lintang Empat Lawang, Musirawas, Musi Banyuasin, dan Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Beberapa daerah yang berpotensi banjir dan tanah longsor itu menjadi perhatian utama, sehingga jika terjadi bencana ekologi itu bisa diketahui dengan cepat dan relawan bisa segera turun ke lokasi bencana untuk memberikan pertolongan kepada para korban.

"Melalui berbagai upaya tersebut diharapkan relawan Walhi bisa meringankan penderitaan masyarakat yang tertimpa musibah dan bisa diminimalkan timbulnya korban jiwa dan harta benda," ujar Sobri.

Selain relawan Walhi, Taruna Siaga Bencana (Tagana) binaan Dinas Sosial Sumatera Selatan juga telah meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi peningkatan curah hujan pada pengujung 2018.

Kepala Dinas Sosial Sumsel Rasyidin Hasan mengatakan sekarang ini sekitar 1.000 relawan Tagana yang tersebar di seluruh wilayah provinsi ini sewaktu-waktu siap diturunkan ke lokasi bencana dampak musim hujan itu.

"Sekarang seluruh relawan Tagana diinstruksikan meningkatkan kesiapsiagaan sehingga sewaktu-waktu siap melakukan evakuasi para korban bencana dan menyalurkan bantuan bahan makanan untuk mencegah timbulnya masalah sosial," ujarnya.

Baca juga: Sebagian wilayah Kabupaten Barru Sulsel terendam banjir

Baca juga: Tiga embung disiapkan Kota Semarang antisipasi banjir




 

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018