Di ajang "The 2nd China Traditional Chinese Medicine Industry Expo" (TCMIE) tersebut, Indonesia mendirikan anjungan seluas 5x6 meter yang difasilitasi oleh Pemerintah provinsi Gansu.
Paviliun tersebut diisi oleh produk-produk dari delapan perusahaan yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia (GP Jamu), yakni PT Leo Agung Raya, PT Jamu Borobudur, PT Sinde Budi, PT Antazep Medika Internasional, PT Vermindo, PT Deltomed, PT Kalbe Farma, dan PT Harvest Gorontalo Indonesia.
"Banyak potensi yang dapat digali mengingat kedua negara diberkahi dengan obat-obatan dan ramuan tradisional, termasuk tanaman rempah yang beraneka ragam yang sudah mengakar dari sejarah dan peninggalan nenek moyang," kata Wakil Duta Besar RI untuk China Listyowati di Beijing, Senin.
Pihaknya akan terus mendukung promosi obat-obatan tradisional Indonesia di China melalui kerja sama yang lebih luas lagi di bidang tersebut.
Selain ikut pameran, Indonesia juga mengirimkan delegasi di ajang yang digelar di wilayah barat daratan Tiongkok itu.
Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito, selaku ketua delegasi RI di ajang tersebut menyerukan pentingnya memperkuat kolaborasi antara obat-obatan tradisional dari Indonesia dan China, khususnya terkait dengan inisiatif kesehatan global.
Sebanyak 300 dari lebih 30 ribu jenis tanaman dan hewan di Indonesia telah diproduksi sebagai obat tradisional atau jamu sejak zaman nenek moyang.
Keikutsertaan aktif Indonesia dalam TCMIE itu, jelas dia, sebagai bentuk komitmen Indonesia untuk mempromosikan kearifan lokal dalam pengobatan tradisional sebagai salah satu sumber daya penting di sektor perawatan kesehatan.
"Ajang ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman dan permintaan masyarakat global terhadap obat-obatan tradisional," kata Penny.
Provinsi Gansu terkenal sebagai salah satu area penanaman obat-obatan herbal terbaik di China sehingga terpilih sebagai lokasi penyelenggaraan TCMIE sejak 2018.
Pameran tahun ini dikunjungi lebih dari 3.000 orang dan diikuti sekitar 500 perusahaan dari 13 negara peserta, yaitu Brazil, Hongaria, Indonesia, Thailand, Malaysia, Madagaskar, Vietnam, Kyrgyzstan, Ukraina, Amerika Serikat, Rusia, Singapura, dan Romania.
Di sela-sela pameran telah ditandatangani pula nota kerja sama antara perusahaan obat tradisional Indonesia dan China tentang kesepakatan distribusi dan promosi produk obat-obatan tradisional satu sama lain di negara masing-masing.
Baca juga: Berharap sembuhkan kanker, masyarakat Kalteng berburu akar bajakah
Baca juga: BPOM kampanyekan cerdas memilih obat tradisional dan kosmetik aman
Baca juga: LIPI undang produsen obat tradisional gunakan fasilitas CPOTB
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019