Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung meluncurkan program Gerakan Minum Susu (Gerimis) dan Makan Telur sebagai ajakan kepada sekolah agar para siswanya mendapatkan asupan makanan bergizi.kalau asupan gizinya baik, anak-anak kita akan sehat
Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan gerakan makan telur dan minum susu itu akan membuat anak-anak di Kota Bandung asupan gizinya dapat lebih merata.
"Asupan gizi anak-anak di Kota Bandung harus terpenuhi, sehingga mengurangi risiko tingginya angka stunting," kata Yana di Batalyon Arhanudri Kodam lll Siliwangi, Jalan Ambon, Selasa.
Peluncuran gerakan ini melibatkan sekitar 1.200 siswa dari 5 Sekolah Dasar (SD). Di antaranya, SD 113 Banjarsari, SD 5 Merdeka, SD 008 Emong, SD 001 merdeka dan SD Soka yang seluruhnya berada di Kota Bandung.
Menurut Yana, gerakan tersebut dilakukan dengan menyosialisasikan juga kepada orang tua agar lebih apik dalam memberikan asupan makanan kepada anak-anaknya.
"Karena di usia 7-13 tahun ini adalah masa pertumbuhan yang memiliki risiko stunting. Kalau asupan gizinya baik, anak-anak kita akan sehat," kata Yana.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan para anak sekolah yang akan menjadi generasi muda penerus bangsa harus berkembang dengan gizi yang seimbang.
Karena menurutnya penyakit gizi buruk yang kronis dapat mengakibatkan tingkat kecerdasan anak menjadi lambat. Selain itu, kata dia, gizi buruk juga akan mempengaruhi kesehatan yang bersifat permanen seperti gangguan hati, ginjal dan jantung.
"Ini merupakan gerakan moral yang memotivasi masyarakat membiasakan dari minum susu dan makan telur. Sasarannya yaitu anak sekolah khususnya siswa sekolah dasar yang akan menjadi generasi muda," kata Gin Gin.
Baca juga: Program "Gerimismas" digagas Kabupaten Rejang Lebong-Bengkulu
Baca juga: Minum susu dan makan telur digalakkan lagi
Baca juga: "Gerimis" dan "Maklurah", upaya Kalbar cegah stunting
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019