• Beranda
  • Berita
  • Lahan terbakar akibat Karhutla di Jambi capai 500 hektare

Lahan terbakar akibat Karhutla di Jambi capai 500 hektare

27 Agustus 2019 18:09 WIB
Lahan terbakar akibat Karhutla di Jambi capai 500 hektare
Tim satgas karhutla tengah melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Jambi. (ANTARA/HO/Ist)

bukan kali ini saja terbakar, ini sudah sering

Lahan yang terbakar akibat Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Jambi terhitung sejak Januari hingga Agustus 2019 sudah mencapai 500 hektare (ha) lebih yang tersebar di beberapa kabupaten. 

"Jumlah lahan yang kebakaran saat ini sudah lebih kurang mencapai 500 ha luasnya, sehingga kita harapkan jangan ada lagi pembakaran lahan apapun itu bentuknya," kata Dansatgas Karhutla Kolonel Arh Elphis Rudy, di Jambi, Selasa.

Rudy juga akan melakukan pemanggilan melalui tim Penegakan Hukum kepada  warga Kota Jambi yang lahannya terbakar di Betara, Tanjung Jabung Barat yang terjadi pada Minggu (24/8) dan diduga lahannya berada di dekat pipa minyak PT Petro Cina.

Untuk sementara ada indikasi kebakaran di lahan tersebut sengaja dibakar. "Sehingga perlu pendalaman dan penyelidikan karena bukan kali ini saja terbakar, ini sudah sering," katanya.

Baca juga: KLHK segel satu perusahaan perkebunan di Jambi


Ia mengatakan, saat ini lahan yang terbakar di dekat pipa minyak dan videonya sempat viral itu, sudah dilakukan  pemadaman api dan pendinginan. 

Tim juga selalu bersiap siaga di lokasi sehingga bisa bertindak cepat jika ada api, ujarnya.

Sementara itu, Govrel Supt PT Petro Cina Jambi,  Saiful mengatakan pihaknya telah melakukan pendinginan di lokasi karhutla.

Pada Minggu (24/8) terjadi kebakaran di kawasan pipa minyak Milik PT Petro Cina  sejak pagi hingga sore. Kejadian tersebut sempat mengkhawatirkan banyak pihak karena api sangat dekat dengan pipa.

Api dari berbagai informasi, baru dapat dipadamkan pada sore hari sekitar pukul 17.00 WIB dengan luas lahan yang terbakar sekitar  10 hektare.


Baca juga: Pemadaman kebakaran di Tahura di Jambi harus gunakan water bombing

 

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019