• Beranda
  • Berita
  • Ditjen Kemenhan: Bela negara mengandung nilai cinta tanah air

Ditjen Kemenhan: Bela negara mengandung nilai cinta tanah air

27 Agustus 2019 22:34 WIB
Ditjen Kemenhan: Bela negara mengandung nilai cinta tanah air
Kolonel Arh Luhkito Hadi Iswanto menyampaikan makalah pada Sosialisasi Pembinaan Kesadaran Bela Negara di Lingkungan Masyarakat Provinsi Sumatera Utara, di Medan, Selasa (27/8). (Antara Sumut/Foto Istimewa)
Direktorat Bela Negara Ditjen Pothan Kemenhan Brigjen TNI Untung Waluyo mengatakan bela negara mengandung nilai-nilai cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara.

Bela negara adalah sikap dan perilaku warga yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa, serta negara, kata Waluyo, dalam makalahnya yang dibacakan Kolonel Arh Luhkito Hadi Iswanto, di Medan, Selasa.

Baca juga: Bela negara membina generasi muda berkepribadian

Baca juga: Menhan: gerakan bela negara mendesak

Baca juga: Menhan: Indonesia belum perlu terapkan wajib militer


Hal itu dikatakan Brigjen TNI Untung Waluyo pada Sosialisasi Pembinaan Kesadaran Bela Negara di Lingkungan Masyarakat Provinsi Sumatera Utara.

Ia menyebutkan, sosialisasi pembinaan kesadaran bela negara ini diperlukan karena landasan pemikiran, bahwa suatu negara dikatakan kuat pertahanannya apabila bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan, serta melindungi hak-hak warga negaranya.

Indonesia akan disegani oleh negara lain apabila seluruh elemen bangsanya bersatu padu dalam pertahanan negara.

Namun, era globalisasi telah membuat lalai sebagian bangsa Indonesia akan kesadaran untuk melindungi dan membela negaranya dari segala bentuk ancaman yang terjadi.Karena itulah, sosialisasi ini perlu dilakukan, katanya.

Waluyo mengatakan, bela negara bukanlah bawaan sejak lahir, sehingga perlu ditumbuhkembangkan melalui proses pembinaan kesadaran bela negara yang dilakukan sejak usia dini hingga dewasa.

Baca juga: Kesadaran bela negara harus terus ditumbuhkan

Baca juga: Mahasiswa Wamena-Papua mendapat pembekalan bela negara


Kesadaran bela negara diperlukan guna membangun karakter bangsa Indonesia yang cinta tanah air, rela berkorban demi negara dan bangsa, yakni Pancasila sebagai ideologi negara, memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, serta mempunyai kemampuan awal bela negara, baik secara psikis maupun secara fisik, katanya.

Kegiatan Sosialisasi Pembinaan Kesadaran Bela Negara menghadirkan nara sumber dari Direktorat Bela Negara Ditjen Pothan Kemenhan, yakni Brigjen TNI Untung Waluyo dengan materi: Sosialisasi Kesadaran Bela Negara dalam Rangka Menjamin Kelangsungan Hidup Bangsa dan Negara.

Kemudian, Peneliti Utama Center of Strategic and Defence Studies (CSDS) dari Universitas Indonesia (UI), Dr DKS Nugraha,SP,MSi,MBA,GSC yang menyampaikan materi: Bela Negara di Era Revolusi Industri 4.0.

Turut hadir pada acara tersebut, Kolonel Arh Luhkito Hadi Iswanto mewakili Ditjen Pothan Kemenhan, perwakilan Kemenhan di Sumut Kolonel Inf Azhar Mulyadi, Kolonel Adm Tonelson Siburian, dan unsur Forkopimda Sumut.

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019