Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, menyatakan, penataan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, akan dilakukan sebagai kawasan kedua yang menerapkan konsep Transit Oriented Development (TOD), setelah Dukuh Atas, Jakarta Pusat.Dari hari ke hari kita akan menciptakan situasi yang nyaman
"(Lebak Bulus) ini kawasan berikutnya setelah TOD Dukuh Atas," kata William Sabandar di Jakarta, Rabu.
Untuk itu, ujar dia, di Lebak Bulus juga akan dilakukan banyak pembangunan dalam rangka melakukan penataan mengelola pergerakan transit antarmoda transportasi di sana.
Hal tersebut, lanjutnya, dilakukan antara lain dengan membuat Transit Plaza yang terletak di depan Poins Square Lebak Bulus serta di sekitar Carrefour Lebak Bulus.
Di Transit Plaza tersebut rencananya berbagai moda seperti ojek daring akan dapat menurunkan penumpang, yang kemudian dapat tersambung lagi ke stasiun MRT.
Pada saat ini memang sambungan tersebut masih berupa jalan trotoar yang telah ada kanopi atau penaungnya, tetapi pada masa mendatang rencananya akan dibuat semacam skywalk/skybridge atau jembatan layang bagi para pejalan kaki.
"Dari hari ke hari kita akan menciptakan situasi yang nyaman," katanya. Dia menambahkan, untuk penataan rekayasa lalu lintas di sekitar MRT pihaknya bekerja sama dengan Dishub, Satpol PP, dan Polres Jaksel.
Dirut MRT Jakarta juga mengungkapkan, pihaknya telah membuat berbagai program untuk semakin menarik banyak penumpang, antara lain adalah bekerja sama dengan Plaza Semanggi, Ngopi Series, dan Food Society Blok M.
Selain itu, program lainnya adalah Jelajahi Jakarta Edisi Wisata Edukasi, serta Jelajahi Jakarta Edisi Wisata Malam.
MRT juga telah menggelar program Customer Care pada 13 Juli-6 Oktober yang merupakan kampanye keselamatan, serta kampanye antikorupsi bekerja sama dengan KPK.
William mengemukakan, di tiga stasiun MRT terpilih (salah satunya adalah Lebak Bulus) juga terpilih 14 UMKM terpilih yang akan memamerkan produk mereka secara unik dan berkualitas, misalnya ada UMKM yang bakal menjual batik dengan tema seperti pakaian Jepang.
"Yang ingin kita kembangkan adalah UMKM yang kita kembangkan adalah UMKM berkualitas," katanya dan menambahkan, MRT Jakarta juga telah melakukan mentoring kepada UMKM yang terpilih.
William menegaskan, yang ingin dirangsang MRT Jakarta adalah peningkatan akses baik kepada pejalan kaki maupun pesepeda agar semakin tumbuh rasa memiliki MRT bagi warga Jakarta.
Ia juga mengingatkan bahwa untuk Park and Ride, pada tanggal 15 Agustus 2019 lalu juga telah diresmikan di kawasan South Quarter (sekitar Lebak Bulus), dengan luas hingga 3.500 meter persegi.
Baca juga: MRT Jakarta kembangkan sistem tiket digital gunakan scan QR
Baca juga: Tingkatkan teknologi transportasi, MRT Jakarta belajar dari Korea
Baca juga: MRT Jakarta gandeng ITDP Indonesia studi tingkatkan akses pejalan kaki
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019