"Kami telah membagi area pencarian menjadi dua tim search and Rescue unit (SRU), yakni KN SAR 237 Pandudewanata melakukan Pencarian di Perairan Desa Wooi Pulau Obi melaksanakan pengecekan info tumpahan minyak dan melakukan pencarian di LKP Distres Signal seluas 145.54 NM," kata Kepala Basarnas Ternate, Muhammad Arafah di Ternate, Kamis.
Sedangkan, SRU 2 menggunakan pesawat udara Susi Air berangkat dari Bandara Pattimura Ambon, Melakukan pantauan udara di perairan Pulau Seram - Perairan P. Missol - Perairan Raja Empat - Perairan Gebe, Perairan Pulau Obi - Perairan Pulau Buru dan kembali ke Ambon dengan melibatkan Basarnas Ambon, DitSiskom Basarnas pusat, Lanal Ternate, Ditpolairud Polda Malut dan sejumlah instansi terkait lainnya.
Baca juga: Basarnas hentikan pencarian nelayan hilang di Sidangoli Ternate
Selain itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kordinator unit siaga SAR Bacan untuk melaksanakan koordinasi dengan KUPP Bacan terkait distres tersebut, karena jarak dari Basarnas Ternate ke LKP 146,75 Nm dan dari Pos Unit Siaga SAR Bacan - LKP 78,39 Nm.
Ia menambahkan, pihaknya melakukan koordinasi dengan Kepala KUPP Obi Wisnu, terkait distress signal di atas dengan hasil bahwa kapal tersebut sementara berlabuh di sekitar Perairan Obi dan telah dikerahkan personil dari KUPP Obi untuk mengkroscek langsung di lapangan.
Selanjutnya dari pihak perusahaan akan menghubungi kapten kapal untuk melakukan kroscek dan Basarnas Ternate berkoordinasi dengan KUPP Obi dan PT Lintas Samudera bahwa telah dilaksanakan pencarian penyisiran di sebelah utara perairan Pulau Obi sampai di posisi Watingkir juga penyisiran di koordinat distress alert oleh MV Kaysan dengan hasil nihil, belum ditemukan tanda-tanda keberadaan kapal.
Baca juga: Nelayan Sulut yang hanyut di Maluku Utara ditemukan Basarnas
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019