• Beranda
  • Berita
  • Nelayan Sulut yang hanyut di Maluku Utara ditemukan Basarnas

Nelayan Sulut yang hanyut di Maluku Utara ditemukan Basarnas

30 Desember 2018 07:38 WIB
Nelayan Sulut yang hanyut di Maluku Utara ditemukan Basarnas
Rumah Mengapung Sejumlah warga memindahkan Rumah Apung dengan menggunakan Perahu motor Katinting di Danau Tempe, Kec. Tempe, Kab. Wajo, Sulsel, Selasa (14/5). Rumah Apung merupakan rumah panggung tradisional Bugis yang di gunakan masyarakat nelayan Danau Tempe sebagai tempat hunian di atas air serta untuk aktivitas ekonomi, umumnya hanya menggunakan tiang penyanggah setinggi 40-50 cm serta rakit bambu sehingga mudah dipindahkan . (ANTARA/Dewi Fajriani)

Tim SAR berhasil menemukan korban dalam keadaan selamat dan saat ini telah dibawa ke Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate.

Ternate, (ANTARA News) - Badan SAR Nasional (Basarnas) Ternate, Maluku Utara menemukan seorang nelayan asal Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara bernama Dilan (30) yang hanyut hingga ke perairan Lolada, Maluku Utara. 

Kepala Basarnas Ternate, M Arafah di Ternate, Sabtu mengatakan, pihaknya menerima informasi dari BPBD Kabupaten Sitaro, Venjte Tumalingkas mengenai satu buah rompong putus dari Bouy dan hanyut di sekitar Perairan Loloda, Malut dan di dalamnya ada nelayan bernama Dilan.

Rompong adalah rakit dengan bilik beratap di laut.

Dia mengatakan, setelah mendapatkan informasi itu, personelnya yang berjumlah lima orang langsung menuju lokasi tersebut menggunakan KN.SAR 237 Pandu Dewanata.

Mereka melakukan pergerakan menuju LKP di perairan Loloda, untuk melakukan operasi SAR dengan menggunakan KN.SAR Pandudewanata dan perlengkapan alat kesehatan beserta peralatan evakuasi.

Kemudian, tim SAR berhasil menemukan korban dalam keadaan selamat dan saat ini telah dibawa ke Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate.

M Arafah saat memimpin apel siaga menyambut tahun baru 2019 mengingatkan seluruh personel Basarnas Ternate agar lebih meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya musibah dan bencana.

"Akhir-akhir ini kondisi cuaca yang tidak menentu dengan intensitas hujan tinggi menjadi perhatian karena risiko terjadinya bencana menjadi lebih tinggi," katanya.

Dia juga menyampaikan kepada para personel agar "respon time" selalu ditingkatkan apabila sewaktu-waktu terjadi bencana. "Dan tentunya selalu mengutamakan keselamatan dalam bertugas serta menjaga kesiapan diri juga peralatan dan kesehatan agar selalu siap bertugas," tambahnya.

Apel yang dilaksanakan menyambut tahun baru tersebut diikuti oleh seluruh pejabat dan personil Basarnas Ternate.

Siaga SAR khusus menyambut tahun baru 2019 berlangsung hingga 1 Januari 2019.

Baca juga: Nelayan Sulut harus waspadai gelombang tinggi

Baca juga: SAR kerahkan helikopter untuk cari kapal hilang di Ternate

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018