Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara menegaskan, daerahnya telah menjadi locus stunting di Indonesia akibat sejumlah kejadian yang ditemukan beberapa waktu lalu.Kalau berdasarkan kelurahan dan desa maka Kelurahan Nunukan Timur paling banyak ditemukan kasus stunting akibat kurangnya kepedulian orangtua yang sibuk bekerja,
Penyebab stunting di Kabupaten Nunukan lebih utama disebabkan oleh kurangnya kepedulian orangtua terhadap asupan gizi anak-anaknya mulai dari bayi hingga usia dua tahun, tegas Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Nunukan, Hj Ramsidah di Nunukan, Kamis.
Baca juga: Kemkominfo Edukasi Remaja Nunukan perangi stunting
Ia menerangkan, temuan stunting terbanyak di Kelurahan Nunukan Timur karena kesibukan orangtuanya bekerja sehingga anaknya hanya diberikan makanan seadanya mulai pagi hingga malam hari.
Selain itu, tambah dia faktor lingkungan juga menjadi hal penting diperhatikan oleh orangtua karena kebiasaan anak-anaknya mengonsumsi makanan tidak sehat.
"Kalau berdasarkan kelurahan dan desa maka Kelurahan Nunukan Timur paling banyak ditemukan kasus stunting akibat kurangnya kepedulian orangtua yang sibuk bekerja," ujar Ramsidah.
Baca juga: Kemkominfo ajak remaja Nunukan perangi stunting lewat forum Genbest
Namun jika mengacu pada tingkat kecamatan di Kabupaten Nunukan maka Kecamatan Lumbis Ogong yang terbanyak anak-anak yang kekurangan gizi.
Di kecamatan ini ditemukan banyak anak-anak stunting karena kurangnya pemahaman orangtua terhadap kebutuhan gizi bagi anak-anaknya.
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan telah melakukan edukasi secara langsung kepada masyarakat agar menyadari kesehatan anak-anaknya dengan rutin memeriksakan pada posyandu atau puskesmas terdekat.
Anak-anak yang mengalami stunting dipastikan pertumbuhannya tidak normal baik berat badan maupun tinggi badanya. Kemudian, Ramsidah menegaskan anak stunting tingkat intelegensinya berada 10 tingkatan di bawah normal.
Ramsidah menyebutkan perlunya orangtua khususnya ibu-ibu agar peduli dan perhatian akan kebutuhan gizi bagi anak-anaknya.
Baca juga: BPPT kembangkan Purula cegah stunting
Pewarta: Rusman
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019