"FPPS menghimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi isu rasisme yang berkembang di media sosial," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat FPPS, Nirwansyah Sip di Mamuju, Jumat.
Ia mengatakan, masyarakat juga dihimbau agar dapat menyaring setiap isu yang beredar di lingkungan kita utamanya di media sosial.
Baca juga: Kepala BSSN imbau masyarakat Papua tak terpengaruh hoaks
"Kami harap jangan membagikan berita yang berbau sara dan rasisme, karena isu rasisme di Indonesia dapat memicu perpecahan bangsa ini yang harus disikapi secepatnya sebelum meluas," katanya.
Termasuk lanjut dia, ujaran kebencian dan provokatif di medsos.
FPPS minta semua pihak merespon konflik papua di tangani secara serius agar tidak meluas, karena jangan sampai konflik ini menjadi penghambat kemajuan pembangunan bangsa.
Baca juga: Kondisi Jayapura, wanita pun harus turut meronda sejak malam hari
"Kami harap kepada mesyarakat agar dapat menyikapi isu provokatif dengan mengedepankan kearifan lokal, yang mana bangsa ini berdiri dengan beragam suku dan budaya," katanya.
Ia berharap, agar masyarakat dapat bersama menjaga keutuhan negara kesatuan republik indonesia ini agar tetap aman dan kondusif, serta dapat mempersatuan bangsa dalam bingkai Kebhinneka Tunggal Ika.
Selain itu kata dia, FPPS berharap pemerintah agar memblokir atau meminalisir akun media - media sosial yang menyebarkan ujaran kebencian dan provokatif.
"Kita mengharap kepada seluruh stakeholder dan masyarakat untuk melaporkan jika ada akun yang menyebarkan ujaran kebencian dan provokatif kepada pihak yang bertanggungjawab," katanya.
Baca juga: Presiden sebut keadaan di Papua sudah dalam kondisi yang baik
Baca juga: Wapres: Pemda harus bekerja evaluasi kondisi Nduga pascakontak senjata
Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019