• Beranda
  • Berita
  • Distribusi air bersih ke wilayah kekeringan Banjarnegara diintensifkan

Distribusi air bersih ke wilayah kekeringan Banjarnegara diintensifkan

31 Agustus 2019 14:31 WIB
Distribusi air bersih ke wilayah kekeringan Banjarnegara diintensifkan
Warga memeriksa mesin penyedot air di tepi Telaga Merdada, kawasan dataran tinggi Dieng, Desa Karang Tengah, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (25/6/2019). Memasuki musim kemarau petani kentang menyedot air telaga Merdada untuk menyiram tanaman Kentang. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/wsj.

Hingga Oktober diperkirakan curah hujan di Banjarnegara akan terus menurun sehingga kekeringan dan krisis air bersih dikhawatirkan terus meluas

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah terus mengintensifkan distribusi air bersih ke wilayah yang terdampak kekeringan guna membantu masyarakat yang membutuhkan.

"Pada Jumat (30/8) kemarin contohnya, kami telah mendistribusikan air bersih ke lima desa yang terdampak kekeringan," katanya di Banjarnegara, Sabtu.

Dia menjelaskan, lima desa tersebut antara lain Desa Kebutuhjurang Kecamatan Pagedongan, Desa Lebakwangi Kecamatan Pagedongan, Desa Lemahjaya, Kecamatan Wanadadi. Desa Kebondalem, Kecamatan Bawang dan Desa Petir Kecamatan, Purwanegara.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah mendistribusikan air bersih ke wilayah lain di Kabupaten Banjarnegara yang juga mengalami kekeringan.

"Total pengiriman air bersih sebanyak 421 tanki atau setara dengan 2.105.000 liter air bersih," katanya.

Menurut dia ada sekitar 23 desa dari 10 kecamatan yang dilaporkan mengalami kekeringan dan krisis air bersih di Banjarnegara. "Untuk mengantisipasi hal tersebut tim dari BPBD Banjarnegara terus melakukan pengiriman air bersih ke wilayah kekeringan," katanya.

Wilayah terdampak kekeringan, kata dia,  masih berpeluang untuk terus bertambah mengingat musim kemarau masih akan berlangsung hingga bulan Oktober mendatang.

"Hingga Oktober diperkirakan curah hujan di Banjarnegara akan terus menurun sehingga kekeringan dan krisis air bersih dikhawatirkan terus meluas," katanya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan wilayah Kabupaten Banjarnegara akan memasuki musim hujan mulai Oktober 2019.

Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhi mengatakan, tren curah hujan di wilayah Banjarnegara dan kabupaten lain di sekitarnya pada saat ini masih terus mengalami penurunan.

BMKG, kata dia, juga ikut mengajak masyarakat bijak menggunakan air guna mengantisipasi dampak kekeringan.

"Curah hujan pada saat ini masih dalam kriteria rendah yakni di bawah 10 milimeter per dasarian, dengan demikian diharapkan masyarakat untuk bijaksana dalam penggunaan air," katanya.

Baca juga: 18 desa di Banjarnegara hadapi kekeringan dan kekurangan air

Baca juga: BMKG: Banjarnegara mulai memasuki puncak musim kemarau

Baca juga: BPBD Banjarnegara telah distribusikan 475.000 liter air

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019