Kualitas guru dapat ditingkatkan dengan mewajibkan guru mengambil pendidikan S1 atau S2.
Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Nanang Martono mengatakan pemerintah perlu terus meningkatkan kualitas dan kinerja guru sebagai kunci keberhasilan pendidikan nasional.
"Kualitas dan kinerja guru adalah masalah klasik. Guru adalah kunci keberhasilan pendidikan nasional," katanya di Purwokerto, Sabtu (31/8).
Nanang yang merupakan dosen sosiologi pendidikan Unsoed tersebut mengatakan kualitas guru dapat ditingkatkan dengan mewajibkan guru mengambil pendidikan S1 atau S2.
Selain itu, kata dia, pemerintah harus lebih jeli mencari solusi untuk meningkatkan kinerja guru.
"Misalnya, pelatihan-pelatihan guru yang bukan hanya formalitas namun output pelatihan harus jelas dan terukur, bukan sekedar pelatihan lalu peserta pelatihan pulang membawa segudang ilmu. Ketika kembali ke sekolah, ilmu yang diperoleh selama pelatihan akhirnya hanya membeku di kepala," katanya.
Selain itu, kata dia, sangat penting melakukan pemutakhiran pengetahuan guru.
"Rotasi guru bisa menjadi salah satu mekanisme untuk meningkatkan kualitas kinerja guru," katanya.
Baca juga: Kajian kebencanaan di ibu kota baru diapresiasi
Menurut dia, masalah kesejahteraan bukan alasan utama yang mempengaruhi kinerja guru.
"Apakah sekarang ketika pemerintah memberikan tambahan penghasilan guru melalui sertifikasi, kinerja guru kemudian meningkat? yang dikhawatirkan sertifikasi tidak signifikan meningkatkan kinerja guru. Artinya, kesejahteraan bukan alasan utama yang menyebabkan kinerja guru masih harus terus ditingkatkan," katanya.
Sementara itu, dia juga mengingatkan mengenai pentingnya terus mengoptimalkan kualitas pendidikan dasar dan menengah.
Menurut dia, masalah kualitas pendidikan merupakan sebuah persoalan yang sangat pelik terutama di era globalisasi seperti sekarang ini.
"Output pendidikan nasional harus 'diadu' dengan output pendidikan di negara maju. Ini sebenarnya tidak menguntungkan karena negara sedang berkembang tentu memiliki karakter serta kemampuan yang berbeda dengan negara maju," katanya.
Untuk itu, kata dia, para pemangku kepentingan diharapkan tidak hanya fokus mengejar ketertinggalan kualitas pendidikan, melainkan juga harus fokus mencari akar masalah mengenai berbagai hal.
"Yang terpenting adalah mencari akar masalah, kalau kualitas pendidikan kita masih ada yang harus ditingkatkan, maka fokus disitu mencari apa akar masalahnya," katanya.
Baca juga: Guru Besar Unsoed ingatkan pentingnya regenerasi SDM pertanian
Baca juga: 36.000 kasus pungutan liar ditangani Satgas Saber Pungli
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019