Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Aria Nugrahadi di sela festival budaya di Mangunan, Bantul, Sabtu, mengatakan bahwa di wilayah DIY potensi utamanya dalam konteks pariwisata adalah berbasis budaya.
"Seperti kita ketahui bahwa geliat pengembangan kepariwisataan di Wana Wisata Budaya Mataram ini dalam konteks wisata alamnya sudah menggembirakan, tentunya potensi budaya yang ada di kawasan seluas 40 hektare ini perlu untuk terus kita gali," katanya.
Dengan demikian, kata dia, konteks kebudayaan lokal masyarakat di wilayah Kecamatan Dlingo terutama di Desa Mangunan bisa menjadi daya tarik wisata tersendiri dan mendukung pengembangan pariwisata berbasis budaya yang dipadukan dengan alam dalam hal ini pesona hutan lindung.
"Ini merupakan inisiasi dari Dinas Pariwisata DIY untuk menggali konten budaya lokal, kita persiapkan menjadi bagian dari daya tarik wisata, dan kita ketahui bahwa dalam lingkup Wana Wisata Budaya Mataram di kecamatan ini terdiri banyak desa, ada Mangunan, Munthuk, Terong dan Temuwuh," katanya.
Masing-masing desa di Dlingo bahkan di tingkat pedukuhan disebutnya memiliki seni budaya khas masing-masing mempunyai konten lokal budaya yang sangat menarik, sehingga dengan festival budaya ini akan memberikan ruang dari masyarakat kelompok seni dan pelaku wisata setempat.
"Nah mulai hari ini kita mulai display dalam suatu kemasan festival dengan harapan bahwa ke depan masing-masing budaya lokal bisa berjalan berdampingan dalam konteks pengembangan kepariwisataan di DIY khususnya di Wana Wisata Budaya Mataram," katanya.
"Dan tentunya ini akan menjadi bagian dari kalender rutin Dinas Pariwisata DIY yang tidak hanya event sekali setahun, tetapi justru membangkitkan dampak positif yang nantinya akan menjadi event wisata budaya di masing-masing kawasan objek wisata," katanya.
Sementara itu, Camat Dlingo Deni Ngajis Hartono mengatakan ada enam desa di Dlingo yang masing-masing desa memiliki potensi budaya dan kesenian, namun tiap desa harus saling mendukung dan tidak ada ego sektoral desa melainkan lebih luas lagi, yakni ego sektoral kecamatan.
"Wisatawan yang berkunjung ke hutan pinus Dlingo nantinya tidak hanya menyaksikan alamnya tapi juga potensi budayanya," katanya.
Baca juga: Parangtritis dan Dlingo masih tujuan wisata utama saat turis ke Yogya
Baca juga: Jalur Cinomati ke wisata Dlingo Bantul tetap dibuka
Baca juga: Jalan menuju wisata Imogiri hingga Dlingo akan dilebarkan
Baca juga: Wisata hutan pinus sumbang PAD Rp700 juta
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019