Dalam kunjungan ke kantor berita ANTARA, Senin, Randy bercerita tentang perawatan khusus menjaga kumis lebatnya.
"Pakai shampo rambut, biar kumis tetap wangi dan halus," seloroh dia.
Randy berkisah, dia dan dua rekan aktingnya diberi waktu selama lima bulan untuk menjelma menjadi anggota-anggota Warkop di layar lebar. Segala persiapan dan latihan, termasuk mempelajari logat Jawa karakter Paijo (Indro) di film "Mana Tahaaan..." (1979).
Baca juga: Komedian Indro ingin hidupkan ngobrol di warkop untuk cegah konflik
"Yang susah itu pelajari logat. Gue harus (logat) Jawa, gue mau ambil (logat) medok, sementara gue orang Padang, harus latihan di logat dulu," ujar Randy yang menonton film "Mana Tahaaan..." sebagai referensi.
Setelah rampung menirukan logat khas Paijo yang diperankan Indro, dia mulai mempelajari gerak-gerik komedian legendaris itu di setiap kesempatan.
"Lihatin bapake (Indro), bagaimana kalau duduk, bagaimana kalau makan."
Indro kemudian menjelaskan alasan mengapa "Mana Tahaaan..." menjadi referensi para aktor muda dalam mempelajari karakter anggota Warkop.
"Mereka di umur yang sama dengan (anggota Warkop dalam) 'Mana Tahan'," ujar pemilik nama lengkap Indrodjojo Kusumonegoro.
Baca juga: Kunjungi Maroko, Adipati Dolken mengaku tak begitu suka makan kari
Indro mengungkapkan alasan di balik pembuatan film Warkop versi baru dengan aktor yang lebih muda ketimbang versi "Reborn" sebelumnya, diperankan Tora Sudiro, Abimana Aryasatya dan Vino Bastian.
"Saya ingin narik ke yang muda, sebenarnya film sekarang kan pasarnya milenial, jadi mau menyesuaikan itu juga."
Indro berharap kelak Warkop bisa seperti cerita James Bond yang abadi karena diperankan aktor berbeda-beda dari masa ke masa.
"Warkop DKI Reborn 3" yang digarap Rako Prijanto itu akan tayang pada 12 September 2019.
Baca juga: Syuting di Maroko, Aliando, Randy dan Adipati diterpa cuaca panas
Baca juga: Arswendo di mata Indro Warkop, sosok humoris dan konsisten
Baca juga: Nonton "Asal Kau Bahagia", Indro Warkop ingat mendiang istri
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019