"Fokus pertemuan kali ini adalah pembangunan irigasi dan drainase yang menjadi tantangan dan peluang untuk ketahanan pangan di dunia," kata Basuki pada pembukaan acara "The 3Th World Irrigation Forum and The 70Th International Executive Council Meeting" di Nusa Dua, Bali, Senin.
Ia mengatakan pada pertemuan kali ini juga dibicarakan pengelolaan air dalam dunia yang berubah, memformulasikan peran irigasi untuk produksi pangan berkelanjutan.
"Fokus kami adalah pengembangan air, pangan dan nutrisi dalam lingkungan yang kompetitif. Evolusi ini sebagai respons terhadap arus dan tantangan di masa depan, yakni produksi pangan harus dua kali lipat pada tahun 2050 untuk memenuhi permintaan populasi dunia yang terus bertambah, sementara daratan dan ketersediaan air menjadi terbatas," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Menteri PUPR Basuki, pihaknya memerlukan strategi yang kuat dan inovatif untuk memerangi kelaparan dan untuk mengakhiri kemiskinan di pedesaan.
"Saya harapkan pertemuan forum ini akan menghasilkan ide-ide baru, membawa solusi, dan merangsang tindakan untuk masa depan agar air dan pangan lebih terjamin ketersediaannya," ucapnya.
Baca juga: Sejak 2015 Pemerintah telah bangun irigasi bagi 3,13 juta ha sawah
Baca juga: Presiden tinjau pembangunan irigasi di Sleman
Baca juga: Menko PMK resmikan jaringan irigasi di Prambanan
Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019