Menteri Luar Negeri RI meresmikan Pojok Migas atau Migas Corner tersebut di KBRI Kuwait City, Minggu (1/9), bertepatan dengan tahun baru Islam 1 Muharram 1441 H.
Peresmian Migas Corner ini merupakan bentuk kolaborasi dan inisitiatif baru yang digagas oleh KBRI Kuwait dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
"Migas Corner akan memudahkan investor di sektor migas untuk mengetahui potensi eksplorasi migas dari Sabang sampai Merauke di Indonesia tanpa harus mengunjungi Indonesia," ujar Menlu Retno dalam keterangan tertulis Kemlu RI, Senin.
Baca juga: SKK Migas ingin bangun komunitas lewat Migas Centre
Hadir dalam peresmian Migas Corner, antara lain CEO Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (KUFPEC) Shaikh Nawaf Al-Sabah, serta beberapa investor dan pelaku usaha di bidang migas di Kuwait.
Migas Corner juga dilengkapi dengan koleksi literatur dan informasi terkini mengenai industri hulu sektor migas di Indonesia dan potensi sumber daya yang dimiliki, serta profil pelaku usaha terkait industri migas di Indonesia.
"Melalui kemajuan teknologi, kita akan mendekatkan potensi migas Indonesia kepada investor di luar negeri,” kata Menlu.
Keberadaan Migas Corner ini akan memberikan informasi secara rinci kepada pelaku usaha migas di Kuwait mengenai berbagai perkembangan industri hulu migas di Indonesia.
Baca juga: Kementerian ESDM : 17 Blok migas laku dilelang dengan gross split
“Migas Corner di KBRI Kuwait adalah yang pertama dan kita tidak akan berhenti. Migas Corner juga akan dibuat di perwakilan RI di seluruh dunia khususnya di negara yang memiliki potensi besar kerja sama di sektor migas,” kata Menlu Retno.
Peluncuran Migas Corner di KBRI Kuwait dilakukan sebelum digelarnya pertemuan Sidang Komisi Pertama RI-Kuwait yang dipimpin oleh Menlu Retno Marsudi bersama dengan Menlu Kuwait Sheikh Sabah Khaled Al Hamad Al Sabah, pada 2 September 2019 di Kuwait City.
“Saya berharap, Migas Corner ini akan menjadi etalase terdepan Indonesia dalam menarik investor Kuwait di bidang migas di Indonesia,” ujar Retno.
Sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo, seluruh perwakilan RI sebagai garda terdepan diplomasi ekonomi, akan digerakkan untuk menarik investasi dan mendorong ekspor.
Baca juga: Tingkatkan investasi, Wamen sosialisasikan keterbukaan data migas
Saat ini, Indonesia fokus mengeksplorasi 10 titik utama di Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dengan dengan total sumber daya migas yang terevaluasi adalah sekitar 10 miliar setara barel minyak bumi.
Kuwait adalah salah satu mitra energi yang pertama dan terbesar di Indonesia, dengan nilai impor migas dari Kuwait mencapai 214 juta dolar AS pada 2018.
Nilai perdagangan kedua negara mencapai lebih dari 403 juta dolar AS pada 2018.
KUFPEC, perusahaan minyak milik Kuwait telah menjadi mitra Indonesia dalam mengeksplorasi potensi migas di Indonesia sejak 1980-an.
Baca juga: SKK Migas: Investasi minyak dan gas semester I naik 16 persen
Baca juga: Jonan targetkan potensi investasi 5 miliar dolar dari UEA
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019