China membayar lunas buruknya penampilan mereka pada kuarter kedua dengan unggul 69-64 pada sisa waktu satu menit 45 detik kuarter keempat, demikian catatan laman resmi FIBA.
Selepas Polandia membalas lewat tiga angka A.J. Slaughter dan memperkecil ketertinggalan 67-69 sisa waktu normal satu menit 31 detik menjelma festival pelanggaran dan kedua tim hanya bisa mencetak angka dari lemparan bebas.
Baca juga: China atasi kegugupan demi tundukkan Pantai Gading 70-55
Ironisnya, Mateusz Ponitka yang memperoleh dua lemparan bebas pada sisa waktu empat detik hanya melesakkan satu di antaranya sehingga skor imbang 72-72 dan laga harus dilanjutkan ke babak overtime.
Sebuah lemparan tiga angka Sun Minghui pada sisa waktu 34 detik membuat babak overtime imbang 76-76, namun Polandia membalas lewat layup Damian Kulig pada sisa waktu 10 detik sehingga kembali unggul 78-76.
Empat kesempatan lemparan bebas China terbuang, sedangkan Polandia memasukkan setidaknya satu dari empat kesempatan untuk memastikan kemenangan 79-76.
Baca juga: Profil Grup A, rintangan pertama tuan rumah China
Ponitka dan Slaughter menjadi dua penampil terbaik Polandia, masing-masing Ponitka bercatatan 25 poin dan sembilan rebound, sedangkan Slaughter mengemas 22 poin.
Tuan rumah disokong Yi Jianlian yang memborong 24 poin dan delapan rebound, ditambah 10 poin dari Wang Zhelin serta 10 poin dan tujuh rebound Zhou Qi.
Hasil itu membuat Polandia bercokol pada pucuk klasemen sementara Grup A dan dipastikan lolos ke babak kedua, siapa pun yang akan mendampinginya.
Baca juga: Venezuela, Tunisia jaga asa melaju ke putaran kedua
Polandia bakal berusaha menorehkan catatan terbaik dan menutup putaran pertama sebagai juara Grup A setelah lebih dari setengah abad absen dari putaran final Piala Dunia FIBA.
Polandia bakal menghadapi Pantai Gading dalam laga pemungkas pada Rabu (4/9), sedangkan China harus berjibaku untuk meraih satu tiket lolos ke babak kedua memasuki Grup I kala melawan Venezuela.
Baca juga: Serbia melenggang ke babak kedua, usai menang telak atas Filipina
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019