masyarakat asli Kota Jakarta yang banyak berada di pinggiran Ibu Kota bisa menjadi pelajaran berharga
Tokoh masyarakat Kalimantan Timur, Ahmad Husri mengingatkan potensi terjadinya gegar budaya atau culture shock di masyarakat lokal Kaltim sebagai dampak dari berpindahnya ibu kota negara ke Provinsi Kalimantan Timur.
Menurut Ahmad Husry kepada awak media di Samarinda, Rabu, gegar budaya bisa terjadi bila masyarakat lokal tidak siap menerima kehadiran Ibu Kota Negara dengan ragam budayanya, modernisasi, intelektual masyarakatnya yang tinggi, dan persaingan dalam segala aspek kehidupan.
Ia mengatakan sebagai pusat pemerintahan negara bakal banyak manusia berkualitas yang berdiam di Provinsi Kalimantan Timur.
Sementara fakta menyebutkan tidak semua masyarakat Kaltim punya Sumber Daya Manusia ( SDM) yang bagus khususnya menyambut tantangan sebagai Ibu Kota Negara.
"Jangan sampai masyarakat lokal nantinya hanya sebagai penonton saja, sementara yang berperan besar dengan keberadaan Ibu Kota justru para pendatang," beber Ahmad Husry.
Husry mencontoh keberadaan masyarakat asli Kota Jakarta, yang saat ini banyak berada di pinggiran Ibu Kota, bisa menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat Kaltim untuk menjawab tantangan sebagai Ibu Kota baru.
Baca juga: Pindahnya Ibu Kota dikuatirkan ganggu kawasan tangkap nelayan
Menurut Ahmad Husry, dalam mengantisipasi dampak negatif tersebut para pemimpin, tokoh masyarakat, partai politik dan juga pemerintah provinsi punya tanggung jawab yang besar, khususnya untuk meningkatkan SDM masyarakat lokal sehingga punya daya saing sebagai warga yang akan tinggal di pusat pemerintahan negara ini.
"Mungkin salah satu jawabannya adalah dengan program Beasiswa Kaltim Tuntas, program tersebut diharapkan bisa efektif dan tepat sasaran dalam rangka meningkatkan SDM Lokal yang ada," imbuh Ahmad Husry.
Ia berharap pemberian program beasiswa yang dicanangkan oleh Gubernur Kaltim, Isran Noor ini bisa terserap secara maksimal khususnya untuk masyarakat Kaltim.
"Beasiswa Kaltim Tuntas harusnya bisa menuntaskan masalah di masyarakat Kaltim, bukan untuk masyarakat di luar Kaltim," katanya.
Ia berharap dampak dari pemindahan Ibu Kota di Kaltim ini bisa membawa manfaat yang nyata khususnya bagi masyaraka lokal, baik dari segi pembangunan hingga aspek kesejahteraan masyarakatnya," tegas Husry.
Baca juga: Moeldoko sebut PLTA Sungai Kayan dukung listrik calon ibu kota baru
Pewarta: Arumanto
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019