"Kami sangat berterima kasih karena dengam dibuatnya ini sekaligus memperkenalkan bahwa empat naskah ini sebagai naskah memory of the world. Dan ini pertanda kita juga memperkenalkan kepada generasi muda kita," ujar Kepala Perpusnas RI Muhammad Syarif Bando dalam video sambutan di acara peluncuran di Gedung Perpusnas, Jakarta Pusat pada Kamis.
Seri Prangko Naskah Kuno Nusantara memiliki empat jenis seri yang diangkat dari berbagai naskah kuno yang menjadi bagian dari kekayaan sastra nusantara.
Baca juga: Menkominfo luncurkan Prangko Seri Satelit
Seri yang pertama adalah hikayat La Galigo yang merupakan epik mitos penciptaan peradaban suku Bugis di Sulawesi Selatan. Versi tertulis La Galigo sendiri merupakan salah satu karya sastra terbesar dengan jumlah bagian yang telah diawetkan mencapai 6.000 halaman atau sekitar 300.000 baris teks.
Naskah kedua yang masuk dalam seri prangko terbaru adalah Babad Dipanegara yang menceritakan kisah hidup Pangeran Diponogoro yang hidup pada 1785 hingga 1855. Naskah itu ditulis sendiri oleh Pangeran Diponegoro ketika diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda ke Sulawesi Utara pada 1831.
Teks kuno yang ketiga adalah Negarakertagama yang ditulis oleh Empu Prapanca dalam bentuk kekawin atau syair puisi. Naskah kuno itu diperkirakan ditulis pada 1365 di era kejayaan Kerajaan Majapahit.
Cerita Panji merupakan naskah kuno terakhir yang diabadikan menjadi prangko dalam seri Prangko Naskah Kuno. Cerita Panji sendiri merupakan kumpulan cerita yang berasal dari zaman ketika banyak kerajaan-kerjaan pernah memerintah di Pulau Jawa.
La Galigo, Babad Dipanagara, Negarakertagama dan Cerita Panji sudah dimasukkan oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization/UNESCO) sebagai bagian daftar Memory of The World atau Ingatan Kolektif Dunia.
Semua naskah asli yang dijadikan seri Prangko Naskah Kuno disimpan di Perpustakaan Nasional RI.
Baca juga: LIPI luncurkan prangko seri Anggrek 34 provinsi
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019