"Ini perkiraan ya, karena saya tidak bisa pastikan, tergantung yang mau investasi, (startup) di bidang edu-tech," ujar Rudiantara di sela Google Cloud Summit di Jakarta, Kamis.
Namun, Rudiantara enggan menyebut nama startup tersebut. "Yang sudah pendanaannya di ronde-ronde atas, bukan di level seed capital atau di seri A, tapi sudah di seri D atau ke atas," kata dia.
Baca juga: 10 startup teratas Indonesia: Ruangguru
Startup bidang edu-tech yang diprediksi Rudiantara bakal memiliki valuasi lebih dari 1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau menjadi unicorn karena pemerintah telah mengalokasikan 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pendidikan.
"Kalau tahun depan Rp2.500 triliun, berarti Rp500 triliun untuk pendidikan, kalau dapat 10 persen-20 persen sudah Rp5 triliun-Rp10 triliun, dengan GMV (Gross Merchandise Volume) segitu sudah bisa jadi startup unicorn," ujar Rudiantara.
Startup tersebut akan menjadi kandidat unicorn ke-5 di Indonesia. Saat ini, Indonesia telah memiliki empat startup unicorn, yaitu Gojek, Tokopedia, Traveloka dan Bukalapak.
Sementara itu, pemerintah telah memiliki program Next Indonesian Unicorn (NexICorn) untuk mengasilkan lebih banyak startup unicorn di Indonesia.
Baca juga: Belva Devara jatuh cinta ke dunia pendidikan karena Ruangguru
Baca juga: Ignite The Nation bidik kemunculan unicorn baru
Baca juga: Wapres sebut "unicorn" di Indonesia sama saja seperti koperasi
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019