• Beranda
  • Berita
  • BPBD Sumsel maksimalkan tujuh helikopter atasi karhutla

BPBD Sumsel maksimalkan tujuh helikopter atasi karhutla

6 September 2019 18:12 WIB
BPBD Sumsel maksimalkan tujuh helikopter atasi karhutla
Satgas Siaga Karhutla Sumsel. (ANTARA/Yudi Abdullah/19)

Kami berupaya meningkatkan operasi udara untuk mengatasi karhutla pada lokasi yang sulit dijangkau tim operasi darat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan berupaya memaksimalkan tujuh helikopter untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, dan Banyuasin.

"Kami berupaya meningkatkan operasi udara untuk mengatasi karhutla pada lokasi yang sulit dijangkau tim operasi darat," kata
Kepala BPBD Sumsel, Iriansyah di Palembang, Jumat.

Selain memaksimalkan helikopter, kegiatan operasi udara didukung pesawat jenis CASA 212 dari Skadron Udara 4 TNI AU Lanud Abdul Racman Saleh, Malang, untuk melakukan hujan buatan mendukung tim BPPT melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC),

Baca juga: Tim BPPT berjuang lakukan hujan buatan di Sumsel

Baca juga: FPG DPRD Sumsel minta Pemprov maksimalkan pencegahan karhutla


Untuk melakukan pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu perlu ditingkatkan operasi udara.

Helikopter yang disiapkan meluncurkan bom air untuk memadamkan lahan terbakar yang sulit dijangkau oleh tim operasi darat dan membasahi lahan di sekitar lokasi kebakaran hutan dan lahan sebagai tindakan pencegahan.

Selain membantu pemadaman karhutla, helikopter tersebut dimanfaatkan secara intensif melakukan pemantauan kawasan hutan dan lahan gambut yang rawan terbakar pada musim kemarau 2019 ini.

Dengan pemantauan secara intensif, diharapkan dapat dilakukan pencegahan sejak dini kebakaran hutan dan lahan serta dapat diminimalkan bencana kabut asap yang bisa mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat, kata Iriansyah.

Kabut asap yang melanda Kota Palembang terutama pada pagi dan sore hari dalam beberapa hari terakhir dipicu oleh keberadaan 115 titik panas (hotspot) di sejumlah kabupaten dalam wilayah Sumsel yang tergolong rawan kebakaran hutan dan lahan.

Titik panas yang berpotensi menjadi titik api terbanyak, terpantau di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan 37 titik, 21 titik di Kabupaten Banyuasin, 20 titik di Kabupaten Musi Banyuasin, dan 13 titik di wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara.*

Baca juga: Kabut asap pekat selimuti Palembang akibatkan udara tidak sehat

Baca juga: Satgas maksimalkan pembasahan lahan gambut Sumsel

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019