Wakil Rektor I UIN Raden Fatah Palembang Ismail Sukardi pada Sabtu mengatakan bahwa Pusat Kajian Manuskrip Keagamaan Nusantara (PKMKN) akan mengumpulkan sebanyak mungkin manuskrip lama kemudian meneliti dan memublikasikannya.
"Selama ini di Pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang sudah ada Majelis Reboan yang membahas tentang manuskrip, semoga majelis ini bisa dikembangkan lewat kolaborasi dengan Fakultas Adab dan Humaniora agar penelitiannya lebih dalam," katanya.
Menurut dia, Sumatera Selatan pernah menjadi pusat kajian sastra Melayu Nusantara pada abad 17 sampai 19.
"Bukti-bukti peninggalan pusat kajian sastra Melayu itu sangat banyak, tapi banyak yang belum digali secara serius dari sisi manuskrip, di situlah UIN RF mengambil peran," katanya.
PKMKN akan menjadi bagian dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Lektur Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi Kementerian Agama.
Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah Palembang Norhuda mengatakan bahwa pusat kajian itu sangat penting bagi kemajuan budaya literasi Sumatera Selatan.
"Dulu ulama di Sumsel sudah aktif menulis tentang ajaran Islam dan menjadi rujukan di Nusantara, namun selain itu ada juga manuskrip-manuskrip yang membahas mengenai medis, sosial, dan disiplin ilmu lainnya, inilah yang perlu digali lagi," katanya.
Ia berharap hasil-hasil penelitian Pusat Kajian Manuskrip Keagamaan Nusantara nantinya bisa menjadi rujukan para peneliti dari berbagai disiplin ilmu.
Baca juga:
Sebagian besar naskah kuno Nusantara tak terawat
60 naskah Melayu kuno didigitalisasi
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019