Penyelenggaraan APGN 2019 ini sangat sukses ditandai dengan ungkapan dari peserta yang sangat puas terhadap acara dari mulai karnaval sampai farewell party. Tidak hanya panitia yang terlibat tetapi masyarakat juga menyambut tamu-tamu dari 31 negara d
Simposium Jejaring Geopark Asia Pasifik 2019 atau The 6th Asia Pasific Geoparks Network Symposium (APGN) 2019 yang diselenggarakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dinilai membantu memulihkan pariwisata di provinsi tersebut pascagempa Lombok yang mengguncang daerah itu pada Juli 2018.
Siaran pers Kemenko Kemaritiman di Jakarta, Sabtu, menyebutkan rangkaian kegiatan APGN 2019 ditutup pada Jumat (6/9) malam dengan upacara penutupan, pertunjukan wayang botol dan makan malam bersama seluruh delegasi berbagai negara di Asia Pasifik dan Eropa.
“Penyelenggaraan APGN 2019 ini sangat sukses ditandai dengan ungkapan dari peserta yang sangat puas terhadap acara dari mulai karnaval sampai farewell party. Tidak hanya panitia yang terlibat tetapi masyarakat juga menyambut tamu-tamu dari 31 negara dengan ramah,” kata Asisten Deputi Jejaring Inovasi Maritim, Deputi Bidang Koordinasi SDM, IPTEK, dan Budaya Maritim Kemenko Kemaritiman Latief Nurbana.
Baca juga: Gunung Tambora dinilai layak masuk Unesco Global Geopark
Latief menambahkan target APGN 2019 selain dari segi kesuksesan dalam penyelenggaraan adalah membangkitkan pariwisata NTB pasca gempa dan memulihkan rasa kepercayaan NTB.
“Kebanyakan peserta yang datang adalah ahli-ahli geologi Asia Pasifik dan dunia, sehingga sangat pas pasca gempa NTB," tambahnya.
Setelah penyelenggaraan APGN 2019, Kemenko Bidang Kemaritiman sebagai pengampu kegiatan geopark di Indonesia akan kembali fokus menata sistem pengembangan geopark sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pengembangan Taman Bumi (geopark) sehingga tercipta geopark Indonesia yang berkualitas dunia.
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Sitti Rohmi Djalilah dalam sambutannya merasa terhormat untuk menjadi bagian dari acara APGN 2019.
Baca juga: Geopark solusi pembangunan ekonomi berkelanjutan
Ia berharap para peserta APGN 2019 dapat menikmati keindahan destinasi wisata andalan NTB seperti Air Terjun Aiq Beriq, Taman Narmada dan tidak segan untuk kembali lagi ke NTB.
“Kami ingin menjadikan Rinjani ini sebagai Geopark yang bernilai. Kami Pemerintah Nusa Tenggara Barat 100 persen berkomitmen untuk menjadi provinsi tanpa limbah, serta menyimpan warisan dan budaya kita,” tambah Sitti Rohmi.
Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Faozal mengungkapkan APGN menjadi salah satu media promosi yang efektif untuk pengembangan pariwisata di NTB.
Baca juga: Di APGN Lombok, Belitung-Toba dibahas jadi geopark dunia
“Ini adalah media promosi yang paling murah pariwisata dibanding kita ‘selling’ kemana-mana yang mahal dan belum tentu juga kita bisa mengundang orang dari berbagai negara sebanyak ini," imbuhnya.
Melalui APGN 2019, banyak delegasi asing yang datang ke NTB dan merasakan langsung pengalaman wisata di Indonesia. Lalu Faozal berharap mereka bisa menjadi repeater untuk pariwisata NTB.
"Mereka datang ke sini, kita harapkan repeater-nya lebih kuat lagi. Mereka menyebarkan informasi dari mulut ke mulut bercerita tentang pengalaman mereka di sini ke keluarga atau sahabat mereka untuk datang ke Lombok. Itu yang kita harapkan yang paling penting dari pariwisata itu repeater-nya," katanya.
Baca juga: 327 kegiatan ramaikan pelaksanaan Asia Pasific Geopark di NTB
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019