Pencegahan abrasi di Pesisir Selatan Rp5 Miliar

8 September 2019 11:58 WIB
Pencegahan abrasi di Pesisir Selatan Rp5 Miliar
Abrasi pantai di kampung Ujung Air, Pesisir Selatan, Sumbar. ( (ANTARA / Didi Someldi Putra)

abrasi pantai telah menumbangkan puluhan pohon kelapa milik warga,

Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Hendrajoni menyebutkan upaya pencegahan abrasi pantai akibat gelombang laut di kampung Ujung Air, Kecamatan Sutera dianggarkan Rp5 miliar dan segera direalisasikan.

"Awalnya proyek tersebut baru akan ditender namun karena situasi mendesak saya mendorong agar dialihkan menjadi kegiatan tanggap darurat bencana sehingga bisa dipercepat," kata dia di Painan, Minggu.

Ia menambahkan anggaran Rp5 miliar tersebut akan digunakan untuk membangun batu penahan ombak sepanjang 700 meter di lokasi.

Terkait hal itu, sebutnya, pejabat dari Balai Besar Sungai wilayah V Sumatera Barat sudah menyanggupi dan karenanya kegiatan akan dimulai secepatnya.

"Pada intinya mereka hanya meminta kami menyiapkan beberapa dokumen guna kelancaran kegiatan dan semuanya telah kami siapkan," katanya lagi.

Baca juga: Gelombang tinggi picu abrasi di Pesisir Selatan Sumbar
 

Sementara itu, warga Ujung Air, Abdul Muis (77) menyebutkan abrasi pantai di kampungnya telah menumbangkan puluhan pohon kelapa milik warga setempat.

Selain menumbangkan puluhan pohon kelapa, abrasi juga mengancam dua unit rumah warga yang sudah semakin dekat dengan bibir pantai dan saat ini hanya berjarak sekitar tiga meter saja.

"Jarak bibir pantai dengan kedua unit rumah itu hanya sekitar tiga meter saja, kami berharap segera ada upaya penanganan dari pemerintah," imbuhnya.

Warga lain, Zainul (60) mengatakan sesuai perkiraannya setelah melihat tanda-tanda alam, gelombang tinggi masih berpotensi terjadi hingga satu pekan ke depan.

"Karena itu kami berharap agar kondisinya tidak semakin parah, ada upaya pencegahan dari pihak pemerintah," imbuhnya.


Baca juga: Abrasi pantai selatan tinggi

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019