Saya sudah arahkan para kepala sekolah agar melihat kondisi kabut asap
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, memperkirakan, kabut asap yang melanda kabupaten tersebut beberapa hari terakhir merupakan asap kiriman dari daerah lain di luar Kapuas Hulu.
Pelaksanaan tugas Kepala BPBD Kapuas Hulu, Rupinus, di Putussibau, Senin memperkirakan, kabut asap di Kapuas Hulu bukan berasal dari kebakaran lahan di kabupaten ini sendiri.
Persoalan kabut asap di Kapuas Hulu ini, ujarnya, akan dibahas bersama melalui rapat Satgas Karhutla, terutama tentang bahayanya kabut asap.
Kabut asap di Kabupaten Kapuas Hulu, diakuinya, dalam kondisi cukup tebal beberapa hari terakhir ini, bahkan akibat kabut asap Minggu (8/9) pesawat Wings Air gagal mendarat di Bandara Pangsuma Putussibau.
Baca juga: Pemprov Kalbar: terdata 101 hotspot dilahan korporasi
Baca juga: Pemprov Kalbar: terdata 101 hotspot dilahan korporasi
Persoalan kabut asap di Kapuas Hulu ini, ujarnya, akan dibahas bersama melalui rapat Satgas Karhutla, terutama tentang bahayanya kabut asap.
"Yang memiliki kewenangan itu sebenarnya Dinas Lingkungan Hidup, tetapi hal tersebut akan kami koordinasikan karena sejumlah instansi juga masuk dalam Satgas Karhutla," kata Rupinus.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu, Petrus Kusnadi mengatakan, meskipun kabut asap di Kapuas Hulu sempat mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Pangsuma Putussibau, namun belum berdampak luas dan mempengaruhi aktivitas sekolah di daerah tersebut.
" Saya sudah arahkan para kepala sekolah agar melihat kondisi kabut asap, namun sepertinya aktivitas sekolah-sekolah masih normal seperti biasanya," katanya.
Dikatakan Petrus, dalam beberapa kali rapat dengan kepala sekolah, dirinya meminta agar pihak sekolah melihat kondisi kabut asap secara situasional di daerah masing - masing.
Menurut dia, jika memang kondisi asap semakin tebal pihaknya meminta kepala sekolah meliburkan sekolah untuk mengantisipasi dampak buruknya.
" Tetapi tentu pihak sekolah pun melihat kondisinya," ucap Petrus.
Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019