“Sangat kecil kemungkinan mahasiswa yang sebelumnya kuliah di berbagai kota di Indonesia bisa melanjutkan studinya diberbagai perguruan tinggi di Papua,” kata Apolo seusai melakukan pertemuan dengan Kapolda Papua di Jayapura, Senin.
Dikatakan, daya tampung Uncen sendiri terbatas bahkan saat ini dipaksakan agar dapat menerima 6.000 mahasiswa dari daya tampung hanya 4.000 mahasiswa.
Selain daya tampung terbatas, untuk pindah kampus ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi mahasiswa yang bersangkutan.
Baca juga: Kapolda Papua: 700 mahasiswa asal Papua pulang
Baca juga: 835 mahasiswa Papua eksodus ke Papua ingin kembali belajar
Tidak semudah itu untuk pindah kampus, kata Safanpo yang dibenarkan Purek III Universitas Sains dan Tehnologi Jayapura (USTJ) Isak Rumbarar seraya menambahkan pihaknya sudah minta Kapolda Papua memfasilitasi dilakukannya pertemuan dengan gubernur, bupati dan forkopimda guna mencari solusi atasi pemulangan mahasiswa Papua yang pulang.
Menyingkapi permintaan tersebut, Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Rodja mengaku segera akan memfasilitasi pertemuan dengan gubernur, bupati dan forkopimda guna membahas mahasiswa asal Papua yang saat ini sudah ke Jayapura.
Tercatat 700 mahasiswa asal Papua yang sebelumnya kuliah di berbagai kota di Indonesia kembali ke Jayapura, terbanyak berasal dari mahasiswa Manado yakni sekitar 300 orang, kata Irjen Pol Rodja.
Kapolda Papua mengajak mahasiswa yang saat ini masih berada di berbagai kota agar tidak kembali dan tetap menuntut ilmu serta beraktivitas seperti biasa karena Kapolri sudah memerintahkan para kapolda untuk menjamin mahasiswa Papua yang sedang kuliah di wilayahnya.
“Jangan mudah terpengaruh karena yang rugi kalian sendiri. Ini akan merugikan mereka sendiri," kata Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Rodja.*
Baca juga: Pemkab Jayapura minta mahasiswa kuliah di luar Papua tetap belajar
Baca juga: Papua Terkini- Gubernur Papua sayangkan kepulangan ratusan mahasiswa
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019