Peluang untuk masuk ke pasar komersial itu muncul karena jenama berlogo tiga berlian itu bergabung dengan aliansi Renault-Nissan pada 2017.
Dilansir laman CarAdvice, Selasa, Renault tidak merasa tersaingi apabila Mitsubishi menggunakan platform mobil niaga itu. Menurut perkiraan, van Mitsubishi itu bakal dijual secara lokal dengan perubahan model yang minimal.
Belum ada keterangan resmi dari Mitsubishi terkait rencana tersebut, kendati demikian menjual van bukanlah hal baru bagi mereka yang sudah menjual model itu pada 1980 hingga 2014 di bawah lencana Express.
Jika rencana itu terwujud, Mitsubishi akan menjadi komeptitor Toyota HiAce, Ford Transit, dan Volkswagen Transporter.
"Kami ingin mendapatkan bagian yang adil dari pasar (van) itu," kata CEO Mitsubishi Australia, John Signoriello, saat bersama Chief Operating Officer Mitsubishi global, Ashwani Gupta.
"Tanpa memberikan terlalu banyak ubahan, kami tidak ingin bersaing langsung dengan Renault (berdasarkan harga). Kami hanya ingin mencoba sesuatu yang sedikit berbeda. Mari kita tunggu dan lihat apa yang terjadi, selanjutnya pasar yang akan memutuskan," tambahnya.
Baca juga: Mitsubishi ASX 2020 mengaspal di Inggris dengan mesin baru
Baca juga: Mitsubishi bawa Outlander PHEV dan i-MIEV di IEMS 2019
Baca juga: Beda rasa mengemudi All New Livina dengan versi sebelumnya
Baca juga: New Triton boleh "minum" solar biasa?
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019