• Beranda
  • Berita
  • Kopi versus teh, benarkah punya manfaat gizi sama?

Kopi versus teh, benarkah punya manfaat gizi sama?

10 September 2019 09:14 WIB
Kopi versus teh, benarkah punya manfaat gizi sama?
Secangkir Kopi dan teh. ANTARA/Shutterstock/am.
Kopi dan teh, dua minuman yang sudah biasa dikonsumsi masyarakat umum ternyata dapat memberikan manfaat kesehatan yang sama walaupun berbeda dalam beberapa aspek.

Seperti dilansir Medical Daily, Senin (9/9), baik kopi dan teh mengandung kafein, senyawa yang terkenal karena efek stimulasinya terhadap sistem saraf pusat.

Zat itu juga dapat membantu meningkatkan kinerja fisik, mengurangi risiko penyakit kronis tertentu, meningkatkan suasana hati.

Menurut salah satu dari 40 studi, asupan kafein terbukti meningkatkan daya tahan fisik pada orang sebesar 12 persen dibandingkan dengan plasebo.

Dalam sembilan studi, yang melibatkan 193.473 individu, minum kopi secara teratur secara signifikan mengurangi risiko diabetes tipe 2 karena meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin.

Juga, kafein dalam konsumsi sedang diakui melindungi tubuh dari penyakit seperti alzheimer, demensia, lemak hati dan sindrom metabolik.

Asupan aman kafein sekitar 400 mg per hari dan kopi memiliki kandungan kafein dua kali lipat ketimbang teh hitam.

Baca juga: Kaesang tak suka minum kopi walau bisnis kopi

Baca juga: Kesalahan lazim saat menyeduh kopi instan


Antioksidan

Kopi dan teh hitam masing-masing memiliki jenis polifenol berbeda, yang membuat keduanya memiliki karakteristik, rasa dan sifat yang meningkatkan kesehatan.

Meskipun demikian, kedua minuman itu tampaknya sama-sama melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dengan sifat antioksidannya.

Teh hitam mengandung katekin, theaflavin, dan thearubigin, yang membantu menghambat pertumbuhan sel-sel kanker paru-paru dan usus besar. Manfaat yang sama ditemukan pada kasus leukemia.

Kopi, di sisi lain, memiliki flavonoid dan asam klorogenat (CGA) yang melindungi tubuh terhadap kanker saluran cerna dan hati.

Kedua minuman ini ditemukan melindungi dari kanker payudara, usus besar, kandung kemih dan anus.

Minum lima cangkir atau lebih kopi per hari menurunkan risiko stroke hingga 23 persen.
 
Kopi dan teh (Shutterstock)


Baca juga: Detoks kopi? Ini manfaatnya

Baca juga: Konsumsi kafein berlebihan saat hamil ganggu hati janin


Turunkan berat badan

Kafein dalam kopi merangsang pelepasan dopamin dan menghambat adenosin, sehingga tingkat energi meningkat ketika dopamin menumpuk dan mengurangi kelelahan ketika adenosin dihalangi.

Kopi meningkatkan energi dengan segera setelah dikonsumsi dan tubuh menyerap 99 persen kandungan kafeinnya dalam 45 menit.

Teh mungkin lebih rendah kafein tetapi kaya akan L-theanine, yang merupakan antioksidan efektif guna meningkatkan gelombang alfa di otak, membantu menjaga kewaspadaan sambil tetap tenang dan santai pada saat yang sama.

Kafein efektif dalam menurunkan berat badan, karena meningkatkan jumlah kalori yang terbakar 3-13 persen dan menjaga efek ini selama tiga jam setelah minum.

Teh juga menginduksi penurunan berat badan karena polifenolnya, khususnya theaflavin.

Baca juga: Iqbaal Ramadhan dan budaya kopi dari luar negeri

Baca juga: Minum kopi setiap jam sehari? Ini kata pakar

 

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019