Enam pelajar asal Papua diajak turut serta memeriahkan acara dengan mengajak peserta yang hadir untuk ikut menari yang diiringi lagu Fa Mi Re.
Baca juga: Papua Terkini - Wiranto: TNI siapkan Hercules angkut pelajar Papua
Baca juga: Siswa SMA 1 Rangkasbitung asal Papua gelar deklarasi Cinta Papua
Kapolda DIY Irjen Pol Ahmad Dofiri bersama sejumlah pejabat teras di lingkungan institusi kepolisian tersebut nampak tidak canggung untuk ikut menari dalam irama lagu asal Maumere itu.
"Sudah lama Jogja itu jadi miniatur Indonesia, semua suku bangsa hadir di Jogja diwakili adik-adik yang belajar di sini," Ahmad Dofiri.
Menurut dia, situasi keamanan di Yogyakarta secara umum relatif kondusif. Semua warga yang tinggal di Yogyakarta bisa hidup rukun dan berbaur.
"Termasuk warga dari Papua yang jumlahnya sekitar 3.400 lebih pelajar dan mahasiswa," katanya.
Ia mengatakan, hal itu mengindikasikan jika masyarakat menghargai keberagaman dan perbedaan, sehingga membuat siapapun yang tinggal di Yogyakarta nyaman.
"Saya kira setiap tahun akan terus bertambah jumlah pelajar dari Papua," katanya.
Ahmad Dofiri mengatakan, saat dirinya mengisi kuliah umum di salah satu perguruan tinggi, banyak mahasiswa dari Papua yang hadir. Juga dengan pelajar yang saat ini mulai menimba ilmu di Yogyakarta.
"Harapannya di sini mereka menimba ilmu, pulang ke daerah bisa membangun daerahnya," katanya.
Baca juga: Polres Kediri ajak masyarakat jaga keutuhan NKRI
Baca juga: Wali Kota Probolinggo menari Sajojo bersama pelajar Papua
Ketika ditanya soal kabar akan ada eksodus warga Papua, Dofiri menyangkal hal tersebut. Justru, dia meminta agar para pelajar dan mahasiswa untuk fokus belajar dan jangan sampai terpengaruh isu tersebut.
"Ini kami undang di HUT Polwan juga untuk menunjukkan jika mereka diterima dan bisa berbaur dengan masyarakat Yogyakarta," katanya.
Salah seorang pelajar asal Papua Rhodina Mayor mengaku memilih Yogyakarta sebagai tempat belajar karena beberapa alasan. Selain memang terkenal dengan Kota Pelajar menurutnya masyarakat Yogyakarta ramah dan baik.
"Hal ini yang membuat saya senang di Yogyakarta," kata Rhodina yang tercatat sebagai siswa SMK Putra Tama, Bantul.
Pelajar kelas 8 itu sudah dua bulan tinggal di Yogyakarta, namun, dia punya keinginan agar bisa tinggal lebih lama untuk belajar.
"Ya kalau bisa nanti kuliah juga di sini," katanya.
Baca juga: Tolak rasisme, mahasiswa-pelajar Papua demonstrasi di Jember
Baca juga: Polres Pamekasan jamin keamanan pelajar Papua
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019