Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk memperkuat penelitian, riset, hingga peningkatan sumber daya manusia (SDM) di sektor kelautan.Ke depan, teknologi akan masuk dan menggantikan banyak tenaga kerja konvensional
Sinergi kedua lembaga ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko di Gedung Mina Bahari Kementerian Kelautan dan Perikanan Jakarta, Selasa.
"Bangsa kita sudah harus membangun kekuatan dari kualitas sumber daya manusia, bukan cuma kuantitas saja. Ke depan, teknologi akan masuk dan menggantikan banyak tenaga kerja konvensional," kata Menteri Susi.
Baca juga: Susi: Indonesia telah siapkan program besar bangun SDM unggul
Susi menjelaskan bahwa persaingan kualitas SDM ini menjadi penentu Indonesia dalam memenangkan persaingan global. Peningkatan SDM, kata dia, tidak cukup dengan membangun banyak lembaga pendidikan, seperti universitas, politeknik hingga lembaga riset, jika tidak didukung asupan protein.
Menurut dia, peningkatan SDM juga harus didukung dengan asupan protein, termasuk omega yang akan berpengaruh terhadap intelegensi manusia. Apalagi, omega dari protein ikan berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbarui.
Melalui nota kesepahaman ini, Susi berharap antarinstansi dapat saling berkoordinasi mengingat 99,7 persen wilayah perbatasan Indonesia berada pada jalur laut. Baik penyebaran paham radikalisme, tata niaga ilegal (underground economy) hingga penyelundupan juga terjadi di alur laut, khususnya perbatasan.
Kepala LIPI Laksana Tri Handoko, menjelaskan nota kesepahaman ini mencakup penelitian, pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi.
Selain peningkatan kapasitas SDM, LIPI dan KKP juga akan melakukan pertukaran dan pemanfaatan data serta informasi, sarana dan prasarana.
"LIPI senantiasa siap untuk mendukung, termasuk penelitian sosial dan budaya terkait terorsime. Untuk riset kelautan, kami diminta menjadi lead dalam konsorsium samudera. Salah satu infrastruktur yang harus kami kembangkan adalah kapal riset nasional," kata Tri Handoko.
Ia menambahkan kapal riset nasional ini nantinya untuk mengeksplorasi seluruh area kelautan dan perairan Indonesia. Nantinya, LIPI akan memetakan dan meletakkan sensor untuk mitigasi bencana seperti gempa bumi dan tsunami.
Baca juga: Menteri Susi: perlu penataan sumber daya manusia perikanan, kelautan
Baca juga: Pemerintah siapkan pendidikan SDM kelautan dan perikanan berkualitas
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019